MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Sadari dan berkeinginan membendung kemaksiatan yang semakin tersusun rapi, dan disebarkan dengan masif melalui media sosial, atau jagat maya, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah gelar Produksi Konten Dakwah Digital.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal dalam sambutannya mengatakan, kebaikan tidak boleh diam. Jika ingin membendung kemaksiatan yang masif di media digital, maka kebaikan juga harus disistematisasi dan dimassifkan persebarannya di dunia digital.
“Zaman yang terus berkembang harusnya mempermudah kita dalam berdakwah dan juga berjihad di jalan Allah, namun akan merugi jika kita malah terlena dan lalai dalam memanfaatkan perkembangan zaman seperti sekarang ini”, ungkapnya saat pembukaan (1/12).
Menurut Fathur, kemaksiatan di era modern kini terbilang lebih ekstrim dibandingkan dengan kemaksiatan yang dilakukan pada zaman dulu. Kemaksiatan seperti tersusun kemudian tersebar secara meluas, dan masif terutama di Era Digital saat ini.
Kemaksiatan saat ini lebih merugikan banyak orang dan juga lebih kejam dari zaman sebelumnya. Ketidaksetaraan, kekerasan, penindasan, hak-hak yang direnggut sampai pembunuhan terjadi dimana-mana.
Pelatihan ini dilaksanakan di Yogyakarta yang dimulai 1 sampai 3 Desember 2023. Diikuti oleh 42 Orang yang terdiri dari utusan PWM se-Indonesia, PUTM, Persada UAD, Serta Utusan Islamic Center UAD.
Sementara itu Ketua Bidang VI Sistem Informasi Dakwah dan Digitalisasi Tabligh Raden Muhammad Ali dalam Sambutanya adanya pelatihan pada 3 Hari ini diharapkan setelahnya siap mengangkat arasi Tabligh Muhammadiyah di Kancah Dunia Dakwah Digital.
“Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang didukung oleh LazisMu Pusat yang mensupport acara ini yang kami kira sangat penting, karena di Era sekarang kita harus mulai mengejar ketertinggalan Dakwah di Dunia Maya,” tandasnya.