MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDA ACEH – Perbincangan terkait pemilu semakin menghangat di masyarakat termasuk warga Muhammadiyah. Keterkaitan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dengan Pemilu semakin dipertanyakan, apakah boleh AUM sebagai bahan untuk kampanye pemilu.
Hal ini dijawab oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto dalam Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Muhammadiyah Aceh pada Jumat (03/11). Agung menyampaikan AUM tidak ada keterkaitan dengan segala bentuk kampanye dan keberpihakan ke partai tertentu dalam pemilu.
AUM sejatinya berdiri dan tidak boleh disangkut pautkan dengan politik, sebab berfokus pada bidang usaha dan bidang amal untuk meningkatkan taraf hidup umat, bangsa, dan kemanusiaan universal.
“Amal usaha tidak boleh digunakan dalam kampanye, mau kampanye apapun mau kampanye siapapun karena itu adalah konsep dasar dari AUM itu sendiri. Hal ini berlaku bagi seluruh AUM di penjuru negeri dan di semua bidang AUM yang ada,” ungkap Agung.
Agung berpesan, supaya civitas di setiap AUM jangan sampai lengah dalam menjalankan tugas-tugas Persyarikatan Muhammadiyah. Civitas diharapkan tidak terbagi fokus karena mengkampanyekan satu calon maupun partai politik (Parpol) di pemilu.
Di sisi lain Agung juga berpesan supaya civitas di AUM untuk menjaga performa dan kinerja dari AUM agar keberlangsungan hidup masyarakat juga menjadi lebih baik lagi.
“Semoga ajang pemilu dan kampanye tidak menjadi suatu gangguan bagi AUM kita dalam menjalankan amanah masyarakat dan AUM tetap menjadi badan amal kepercayaan masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup bersama”, jelasnya.