MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Nasyiatul Aisyiyah memandang keluarga sebagai simbol kesatuan gerak dari elemen sosial terkecil dalam kehidupan. Keluarga memiliki peran sentral dalam pendidikan, ekonomi, sosial, dan agama. Dalam upaya untuk mempersiapkan generasi yang lebih baik, Nasyiatul Aisyiyah telah meluncurkan “Pilot Project Sekolah Parenting Nasyiatul Aisyiyah Berbasis Family Learning Center.”
Program ini diselenggarakan selama tiga hari, dari Jumat hingga Ahad (27-28/10), dan diikuti oleh para pimpinan wilayah Nasyiatul Aisyiyah dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini berlangsung secara luring di Jakarta dan daring melalui platform Zoom, merupakan hasil kolaborasi antara Departemen Pendidikan PPNA dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Eko Novi Ariyanti Rahayu Damayanti, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Kemen PPPA, mengapresiasi tinggi kerja sama yang telah dilakukan oleh Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Ia menyatakan, “Keluarga adalah tempat utama bagi perkembangan anak, di mana nilai-nilai agama, nilai hidup, dan kasih sayang diajarkan secara langsung oleh orang tua. Keluarga memiliki peran penting dalam penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).”
Ariati Dina Puspitasari, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, menegaskan bahwa parenting berbasis Family Learning Center (FLC) di Nasyiatul Aisyiyah bukan hanya tanggung jawab ibu. Anggota keluarga lainnya juga memiliki peran penting dalam pola pengasuhan anak, dan mereka harus memiliki visi yang sama untuk menciptakan pengasuhan yang baik.
“Anggota keluarga juga mempunyai peran penting dalam pola pengasuhan anak sehingga harus mempunyai visi yang sama dalam mewujudkan pengasuhan yang baik,” jelas Ariati.
Ariati menambahkan bahwa Sekolah Parenting yang bekerjasama dengan Kemen PPPA ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep pengasuhan dalam keluarga, yang menjadi perhatian PPNA, dan mencapai visi pengasuhan berbasis FLC.
Pilot Project Sekolah Parenting, yang dilaksanakan di bawah naungan Departemen Pendidikan PPNA, menjadi salah satu program unggulan dalam departemen ini. Risni Julaeni, Ketua Bidang Departemen Pendidikan dan Penelitian, menyatakan bahwa program ini dapat dijadikan contoh dalam pengaplikasian modul sehingga modul sekolah parenting berbasis FLC ini sudah layak dan terstandar ketika diimplementasikan oleh wilayah, daerah, hingga ranting.