MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONTIANAK – Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang keperempuanan, kemasyarakatan, dan keagamaan memiliki peran penting dalam mendorong perempuan muda untuk menjadi perintis, pelopor, dan berdaya.
Sejak didirikan pada tahun 1931 hingga saat ini, Nasyiatul Aisyiyah menghadapi tantangan berkelanjutan baik dari segi internal maupun eksternal yang terus memengaruhi perjalanan dari satu ke satu periode.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari dalam Pembukaan Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Pontianak pada Jumat (13/1).
Dalam sambutannya, Ariati menjelaskan bahwa meskipun telah berusaha mengatasi permasalahan yang kian kompleks, Nasyiatul Aisyiyah masih harus berupaya lebih keras untuk merumuskan solusi yang berkelanjutan.
Dengan memegang teguh prinsip manusia yang terbaik adalah yang berguna bagi yang lain, serta berlandaskan pada nilai tauhid yaitu proporsionalisasi beban bagi manusia dari Allah SWT, Nasyiah bisa terus melaju tanpa kehilangan arah tujuan.
Dosen Universitas Ahmad Dahlan itu mendorong untuk mengokohkan posisi Nasyiah sebagai anak panah Muhammadiyah. Sebab Nasyiah mengemban tugas memperluas cakupan dakwah amar ma’ruf nahi munkar ke berbagai lapisan masyarakat.
Sesuai dengan tema Tanwir I “Keluarga Muda Tangguh Kuatkan Indonesia,” Nasyiah berkomitmen mendukung keluarga sebagai sel yang kokoh dalam struktur masyarakat.
Sebagai sel, keluarga menyediakan lingkungan yang memungkinkan individu untuk belajar, berkembang, dan membentuk kepribadian generasi Indonesia menyambut 2045.
“Di sini nilai nilai moral dan etika dan norma sosial ditanamkan untuk menciptakan landasan yang kokoh untuk interaksi sosial yang sehat dan konstruktif meneguhkan posisi nasyiatul aisyiyah sebagai putri islam yang bermanfaat bagi agama umat dan keluarga,” jelas Ariati.
Terakhir Ariati berharap Nasyiah berkomitmen menciptakan dampak positif dalam ranah agama, umat, dan keluarga. Selain itu, Nasyiatul Aisyiyah juga dapat memastikan mengembangkan dan meningkatkan eksistensinya di kalangan masyarakat.
“Nasyiatul Aisyiyah sebagai putri islam tidak hanya menciptakan dampak positif dalam ranah agama umat dan keluarga tetapi juga memastikan eksistensi organisasi ini sebagai kekuatan positif yang memimpin perubahan menuju arah lebih baik dalam masyarakat,” tandasnya.