MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Survei Ipsos Global, Health Service Monitor 2023 memposisikan kesehatan mental sebagai masalah kesehatan yang paling banyak dikhawatirkan oleh penduduk dari 31 negara di dunia. Kesehatan mental menempati posisi pertama dari 14 macam variabel yang ada.
Menghadapi fenomena itu, Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah (PPNA) menekankan para kadernya untuk menguatkan poin kedua pilar Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul ‘Aisyiyah (KMTNA), yaitu sehat jasmani, rohani, dan lingkungan.
Menurut Ketua Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup PPNA, Lia Kharisma Saraswati, pilar kedua KMTNA sesuai dengan pepatah yang berbunyi “di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”. Kesehatan mental, dapat diminimalisir dengan tercapainya kesehatan jasmani.
“Kader Nasyiatul ‘Aisyiyah diharapkan untuk menjaga diri dengan melakukan gaya hidup sehat, dengan melakukan olahraga, makan makanan yang halalan thoyiban, membaca sebagai asupan nutrisi otak, bersosialisasi, dan bermasyarakat,” tuturnya dalam kegiatan Gerakan Mengaji Nasyiah edisi ke-4 yang diinisiasi Departemen Dakwah PPNA, Ahad (8/10).
Selain memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani, aspek bermasyarakat juga dia tekankan bagi para kader sesuai isi pilar kedua KMTNA. Menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar kata dia termasuk dalam ikhtiar menjaga kesehatan jiwa karena hakikat kehidupan manusia itu salah satunya adalah bermasyarakat.
Namun sebagai bekal bermasyarakat, kader NA dia tekankan untuk menjadi sosok yang berkepribadian tangguh dan memberi kemanfaatan. Kata Lia setidaknya ada lima ciri kepribadian tangguh perempuan NA, antara lain;
1) taat kepada perintah dan larangan Allah Swt, 2) berpengetahuan luas sebagai bekal bersikap untuk berbagai keadaan dan pendampingan generasi peradaban, 3) pintar bersosialisasi dengan akhlakul karimah, 4) sabar menghadapi cobaan dan ridha dengan ketentuan Allah SWT, dan 5) selalu berbaik sangka kepada Allah Swt.
“Sehingga sehat jasmani, rohani dan lingkungan dapat diartikan sebagai wujud keadaan individu yang prima/sejahtera yang berada pada lingkungan yang sehat sehingga terpenuhi kebutuhan fisik, rohani, emosional, sosial dan intelektualnya secara adil untuk menjadi bekal seseorang dalam meraih kesejahteraan hidup dunia dan akhirat di masa yang akan datang, juga berdaya guna positif bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya,” pungkas Lia Kharisma. (afn)