MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Pada tahun 2016, Nasyiatul Aisyiyah mengeluarkan gagasan Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aisyiyah (KMTNA) yang memiliki 10 pilar sebagai penyangga.
Kesepuluh pilar tersebut adalah: 1) Kokoh Akidah dan Akhlakul Karimah; 2) Sehat Jasmani, Rohani, dan Lingkungan; 3) Kemandirian; 4) Keadilan dengan Semangat Al-Ma’un; 5) Misi Perdamaian; 6) Demokrasi; 7) Anti Kekerasan; 8) Kesetaraan Akses; 9) Ramah Lingkungan/Ecofamily; 10) Tanggap Bencana.
Ketua Bidang Kemasyarakatan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Khotimun Sutanti mengungkapkan bahwa Konsep KMTNA ini mencerminkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi pilar dalam keluarga. Sebab wujudnya bukan hanya bagaimana membangun keluarga yang sakinah, namun juga dapat berkontribusi dalam misi dakwah kemanusiaan di masyarakat dan negara.
“Kita punya 10 pilar KMTNA yang tentunya bukan hanya bagaimana keluarga tangguh secara internal saja, tapi bagaimana anggota keluarga itu dapat berkontribusi di masyarakat juga negara. Artinya, punya kekuatan di internal dan punya kontribusi di eksternal,” kata Sutanti dalam acara webinar dengan tema “Khidmat Perempuan dalam Dakwah Kemanusiaan” pada Ahad (01/08).
Dengan 10 pilar KMTNA ini, lanjut Sutanti, suami, istri, anak dapat aktif berkontribusi dalam dakwah kemanusiaan dalam masyarakat. Tidak hanya itu, mereka juga dapat memberikan manfaat kepada sesama manusia dan lingkungan. Karenanya, perempuan tidak hanya mengurusi hal-hal domestik semata, namun juga berperan aktif menebar mashalat.
Sutanti kemudian mengutip buku Adabul Mar’ah yang memuat relasi pergaulan dalam keluarga, peran perempuan dalam pendidikan, hingga politik praktis. Dalam Pedoman Hidup Warga Muhammadiyah (PHIWM) juga ditegaskan larangan melakukan praktik-praktik kekerasan dalam rumah tangga. 10 pilar KMTNA ini menjadi pelengkap yang menyempurnakan dakwah kemanusiaan di lingkungan Muhammadiyah.
“Wujud dakwah kemanusiaan Nasyiatul Aisyiyah sangat terkait dengan terutama hifdzun nafs (menjaga jiwa), hifdzun irdh (menjaga kehormatan), dan hifdzun nasl (menjaga keturunan),” tutur Koordinator Pelaksana Harian Asosiasi LBH APIK Indonesia ini.
Hits: 69