MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM)Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah jajaki kerja sama dengan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) untuk pemberdayaan masyarakat di kawasan 3T.
Hal itu diketahui seusai agenda pertemuan yang digelar secarablended pada, Kamis (16/2) di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta yang dihadiri secara langsung oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah, M.Nurul Yamien.
Yamien menuturkan, bahwa MPM PP Muhammadiyah saat ini memiliki komunitas yang diberdayakan di daerah yang masih tergolong 3T yaitu diKabupaten Timor Tengah Selatan – NTT, Suku Kokoda di Sorong Papua Barat danSuku Dayak di Kabupaten Berau.
Dalam pertemuan tersebut, direncanakan akan ada sebanyak lima titik yang akan menjadi lokasi yaitu di Nusa Tenggara Timur, Papua, Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan beberapa kota di Pulau Jawa di Pesisir Pantai Utara.
“Masyarakat atau lingkungan yang disasar bukan merupakan masyarakat atau lingkungan yang baru. Sebelumnya MPM Muhammadiyah sudah pernah melaksanakan beberapa program di lokasi-lokasi tersebut,” ungkap Yamien.
Secara lebih spesifik, Yamien menjelaskan bahwa untuk di NTTakan menggulirkan program atau kegiatan sanitasi air dan Pendidikan dalam bentuk sarana dan prasarana. Ia melanjutkan, saat ini di lokasi sudah ditemukan sumber air tapi masyarakat masih kesulitan untuk mengaksesnya.
Sementara itu, di empat lokasi lainnya yakni di Suku Kokoda Papua akan dilakukan program Kesehatan lingkungan dan Pendidikan, di Berau program keagamaan dan Pertanian hutan non kayu, di Pekalongan atau Pantura akan memperkuat program nelayan, sementara di Sumatera Barat masih menunggu hasil assessment.
MPM PP Muhammadiyah menyambut baik inisiasi kerja sama ini, keterlibatan berbagai stakeholder (Lembaga Pemerintah/swasta) dapat menambahnafas panjang program Muhammadiyah dan kebermanfaatannya bagi masyarakat. Kerjasama diproyeksikan dapat berjalan pada tahun 2023.