MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Penasehat Kepala Menteri Pemerintahan Otonom Bangsa Moro/ Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) Abdulhadie Ibn As-Shaheed Butuan Gumander melakukan kunjungan persahabatan dengan pemerintah Indonesia, Rabu (25/1).
Bertempat di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Abdulhadie disambut oleh Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA.
Menurut Hidayat, pada kesempatan itu, Abdulhadie mewakili Bangsa Moro memberikan apresiasi kepada Indonesia, yang memiliki peran yang sangat besar dan menonjol terkait dengan usaha perdamaian di Filipina Selatan, khususnya kepada peran menonjol Persyarikatan Muhammadiyah.
“Karena itulah, saya tadi sampaikan salah satu yang berperan besar adalah Muhammadiyah dan karenanya saya hubungkan beliau dengan Dr Muhyiddin Junaidi dari PP Muhammadiyah. Sebab, Muhammadiyah adalah organisasi besar Islam yang dipercaya oleh negara Indonesia sejak lama untuk membantu menghadirkan perdamaian dan dialog perdamaian di Filipina Selatan,” ungkap Hidayat.
Kunjungan persahabatan tersebut, juga untuk menyampaikan perkembangan di Filipina di mana umat Islam telah mendapatkan pemerintahan yang bersifat otonom di Mindanao. Abdulhadie juga berharap akan mendapatkan masukan dari Indonesia, tentang bagaimana pengelolaan dan masa depan yang lebih baik untuk bangsa Moro.
Hidayat berpesan, agar anugerah otonomi ini diwujudkan dengan menguatkan integrasi dan sinergitas untuk memberikan kontribusi bagi keamanan nasional, kemajuan ekonomi nasional, kemajuan kualitas pendidikan nasional, termasuk menjalin hubungan dengan negara-negara ASEAN.
“Saya sampaikan kepada beliau bahwa yang paling penting adalah, kita sebagai bangsa, sebagai warga bangsa itu harus mencari dan menemukan yang paling baik, paling maslahat untuk bangsa secara keseluruhan. Satu yang saya tekankan, jangan menambah potensi perpecahan, potensi konflik, potensi masalah, potensi pecah belah diantara warga bangsa. Terwujudnya pemerintahan otonom ini adalah kesempatan yang sangat bagus, di mana bangsa Moro diberi kepercayaan dan mereka mesti membuktikan bahwa keputusan pemerintah pusat itu tidak salah,” pungkas Hidayat.
Di sesi penutup, Abdulhadie dan delegasi mengucapkan terima kasih atas perhatian bangsa Indonesia dan Muhammadiyah. (afn)