MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Tanpa andil seluruh warga dan elemen di kalangan Persyarikatan, mustahil Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Surakarta berakhir sukses. Karena itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak warga, kader, dan anggota Persyarikatan untuk senantiasa bersyukur dan mawas diri. Selain itu, Haedar mengajak mereka untuk memperteguh kebersamaan sebagai sebuah energi untuk memajukan Muhammadiyah.
“Kita tasyakur karena banyak pihak yang mengapresiasi tinggi terhadap muktamar kita sebagai muktamar teladan yang tentu kita terima apresiasi itu dengan tetap rendah hati dan tasyakur karena proses seperti ini tidak sekali jadi. Ini bagian dari budaya yang hidup di Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah dan seluruh komponen Persyarikatan yang sudah teruji di berbagai muktamar,” ujarnya.
Dalam iftitah Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah, Jumat (9/12), Haedar menilai DNA Muhammadiyah di atas berasal alam pikiran, pengalaman, kearifan, dan kesadaran kolektif para warga Muhammadiyah untuk terus maju.
Potensi yang berasal dari nilai-nilai yang imateril-ruhaniah tersebut diharapkannya terus dirawat dan kian dipertajam oleh warga Muhammadiyah secara kolektif-berjamaah sebagai sebuah kekuatan untuk senantiasa melakukan tajdid dan transformasi gerakan.
“Maka bagaimana energi potensial itu menjadi energi manifest. Itu kepentingan kita ke depan. Jadi kesimpulannya kita punya energi terdalam yang harus tetap hidup,” pesannya. Tak lupa, ia berpesan bahwa kapitalisasi energi potensial di atas hanya akan terwujud jika ada kepemimpinan yang transformatif.
Terakhir, Haedar mengingatkan agar kekuatan kolektif warga Muhammadiyah benar-benar dikelola sesuai tujuan ukhrowi-jangka panjang dan membuka ruang terhadap perubahan baru yang tetap berada dalam koridor Persyarikatan.
“Yang selalu kita bangun adalah kolektivitas tetapi ada dinamika yang memberi ruang pada kerja-kerja inovasi dan ada lompatan. Karena kalau kolektivitas dan kolegialitas pasif dan normatif tentu bisa menjaga harmoni (organisasi), tapi kalau tidak didinamisasi kita hanya menjadi organisasi paguyuban saja,” pesannya. (afn)