MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANJARNEGARA — Ketua Umum Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah, Haedar Nashir apresiasi semangat Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tlodas. Sebuah kampung yang berada di kawasan dataran tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara yang dihuni 133 Kepala Keluarga yang 100 persen Muhammadiyah. Keberadaan mereka sebagai suluh pembangunan peradaban.
Apresiasi yang disampaikan Haedar bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas. Di mana PRM ini mampu membangun masjid yang megah tiga lantai di tengah-tengah kampung dengan anggaran sebesar Rp. 4 miliar dari dana swadaya mereka. Dari masjid yang dibangun ini diharapkan memancarkan pencerahan dan semangat persaudaraan yang melintas.
“Dari masjid itu harus terjalin persaudaraan, baik persaudaraan seiman, sebangsa, sekampung dan se- organisasi dan lintas organisasi. Tidak boleh warga Muhammadiyah tidak menjalin silaturahmi dengan pihak luar, termasuk lintas iman”. Kata Haedar, Kamis (29/9).
Di acara peninjauan Masjid Al Mujahidin Ranting Muhammadiyah Tlodas ini, Header berpesan supaya dalam beramal, termasuk berzakat selalu dengan bergembira hati. Namun demikian, dalam berzakat tidak boleh secara berlebihan,jangan sampai karena semangat berzakat mengesampingkan urusan lain, hingga melupakan nafkah bagi keluarga.
Guru Besar Sosiologi ini menambahkan, bahwa bentuk kerja-kerja amaliah membangun masjid, lembaga pendidikan dan lain sebagainya merupakan bagian dari Jihad fi Sabilillah. Menurutnya di era sekarang, jihad bukan dengan mengangkat senjata. Tetapi membantu anak-anak yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk sekolah, sehingga bisa sekolah juga merupakan jihad.
“Jangan lupa terus membangun generasi muda dari mereka diharapkan terus memupuk semangat belajar. Karena lewat pendidikan, Muhammadiyah membangun peradaban desa. Jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak bisa belajar karena terkendala urusan biaya. Insyaallah kalau kita bantu bareng-bareng Allah akan membantu memudahkan jalan baik kita,” tutur Haedar.
Bahkan, menurut Haedar, model implementasi dari perintah jihad seperti itu lebih efektif dalam menjaga keimanan umat Islam. Termasuk melalui giat berzakat selain menguatkan iman juga akan menguatkan muamalah duniawiyah jamaah Muhammadiyah khususnya, dan umat manusia pada umumnya.
“Mengeluarkan segala kemampuan apa yang segala dimiliki. Itulah semangat Muhammadiyah, yaitu semangat jihad fi Sabilillah tetapi bukan perang. Alihkan jihadnya menjadi jihad fi Sabilillah sehingga bisa menjaga keimanan jamaah, termasuk muamalah jamaah,” imbuhnya.
Di hadapan Warga Muhammadiyah Ranting Tlodas Haedar berpesan supaya masjid bukan hanya sebagai tempat untuk interaksi antara manusia dengan Allah SWT. Karena masjid juga sebagai tempat membangun peradaban, termasuk membangun masyarakat desa. Dari masjid pula diharapkan sebagai tempat lahirnya komunitas yang memiliki perhatian luas terhadap kemanusiaan dan lingkungan sebagai implementasi dari semangat Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ).
Perlu diketahui, PRM Tlodas telah berdiri sejak 1956. Dari sejak awal berdiri, PRM Tlodas selalu bermimpi menunggu kedatangan Ketua Umum PP Muhammadiyah dari era kepemimpinan AR Fachruddin, Azhar Basyir, Amien Rais, Ahmad Syafii Maarif dan Din Syamsuddin. Dan pada era kepemimpinan Haedar Nashir impian itu bisa terwujud.