MUHAMMADIYAH.OR.ID, SOLO – Selama jadi manusia berpotensi salah. Demikian ungkap Hami Mujadid Irsyad pada kegiatan Silaturrahim dan Halal Bihalal Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah, Ahad (8/5).
“Perhatikan ayat, Alastu birabbikum qalu bala syahidna, an taqulu yaum alqiyamah inna kunna ‘an hadza gafilin. (Bukankah Aku ini Tuhan kalian?),”ungkap Hami.
Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan, `Sesungguhnya kami adalah (lapis-lapis) diri yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).’ (QS al-A’raf [7]: 172).”
“Maka selama jadi manusia berpotensi salah. Seperti lagu wong salah ora gelem ngaku salah,” ujar anggota Majelis Tabligh PDM Surakarta.
Hami menambahkan, Allah mempunyai sistem yaitu bulan Ramadan untuk membakar dosa-dosa. Cara Allah Swt, tidak pakai sistem survey untuk mengampuni dosa umatnya Nabi Muhammad Saw., selama tidak syirik.
Perhatikan Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 133 dengan baik-baik. Surga seluas langit dan bumi untuk orang Bertakwa. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
“Maka, mari perbanyak istighfar. Dengan Istighfar langsung dapat surga, seperti kalau kita mudik fisik dan rohani, mudik bertemu Ibu. Ibu itu cerminan Tuhan,” katanya.
Mengakhiri tausyiah peserta halal bi halal untuk memperhatikan potongan ayat surat Al-Fajr, yang berbunyi, ‘Ya ayyuhan nafsul muthmainnah, irji’i ila rabbiki radhiyatam mardhiyyah.
Artinya: Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati puas lagi diridhai-Nya.“Abadi dalam kebaikan berkumpullah dengan orang-orang baik seperti guru dan guru insya Allah akan masuk surga duluan. Aamin ya rabb,” harapnya.
