MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Ke depan diprediksi desa akan menjadi pusat pertumbuhan, dengan alasan diantaranya pada 2045 penduduk dunia bertambah dua kali lipat, diperkirakan akan berjumlah kurang lebih 14 miliar jiwa.
Menuju Indonesia Emas 2045, dapat ditempuh dengan membangun desa-desa berkemajuan. Oleh karena itu kunci menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah sebagaimana terma yang dimiliki oleh Muhammadiyah yaitu berkemajuan.
Demikian disampaikan oleh Aries Muftie, Ketua Gerakan Desa Emas di acara Seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah, yang diselenggarakan pada (8/3) di Institute Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan (AD), Jakarta.
Sementara pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia pada 2045 diperkirakan akan mencapai 300 sampai 320 juta jiwa, penambahan jumlah penduduk tersebut diikuti dengan bertambahnya kebutuhan pangan.
Aries menjelaskan, kedepan orang desa tidak perlu lagi bekerja ke kota dengan dukungan teknologi. Selain itu, mobilitas mereka juga didukung oleh pembangunan infrastruktur, sehingga tidak perlu mereka untuk menetap di kota.
Menurutnya, berbagai kemajuan yang dialami desa baik di masa kini dan yang akan datang tidak boleh mengecilkan penduduk lokal, sekaligus melakukan eksploitasi sumber daya desa secara berlebihan. Pembangunan dilakukan dengan mengedepankan aspek lingkungan dan kearifan lokal.
Bagi Muhammadiyah, kata Aries, pertambahan jumlah penduduk yang berimbas pada perubahan pola hidup masyarakat desa menjadi diskursus tersendiri bagi Muhammadiyah. Maka term berkemajuan yang dimiliki oleh Muhammadiyah adalah kata kunci menuju Indonesia emas 2045.
“Indonesia berkemajuan tidak mungkin dicapai kalau hampir 75.000 desa tidak menjadi desa berkemajuan, jadi kata kuncinya desa berkemajuan itu akan menjadi Indonesia berkemajuan,” tuturnya.
Desa berkemajuan menurut Aries adalah desa yang mandiri, sejahtera dan kewirausahaan tumbuh dengan baik di sana. Ketiga karakter tersebut harus melekat pada setiap warga desa, supaya desa tersebut layak disebut sebagai desa berkemajuan.
Muhammadiyah dengan jaringannya sampai ke seluruh pelosok negeri, menurut Aries jaringan tersebut merupakan peluang besar bagi Muhammadiyah untuk menciptakan desa berkemajuan. Langkah-langkah menuju desa berkemajuan telah dilakukan oleh Muhammadiyah, seperti melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di seluruh Indonesia.
“Itu peluang yang cukup buat Muhammadiyah, dengan pilar satunya pendidikan, keduanya kesehatan, pilar ketiganya adalah ekonomi. Dengan tiga pilar ini mengeroyok bagaimana desa-desa di Indonesia bisa menjadi desa berkemajuan,” tuturnya.