MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Buka Konsolidasi Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ketua PP NA, Diyah Puspitarini sampaikan bahwa tahun 2022 ini selain ada gelaran akbar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah juga akan dihelat Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah.
Demikian disampaikan Diyah pada (12/2) di acara Pembukaan Konsolidasi Nasional PP Nasyiatul Aisyiyah sekaligus Launching Logo dan Lagu Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah. Dalam sambutannya Diyah menyebut persiapan muktamar NA telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum datangnya pandemi covid-19.
“Namun ternyata Allah berkehendak lain, jadi selama hampir dua tahun kita berupaya dengan cukup keras menjaga organisasi kita ini berjalan meskipun di tengah kondisi masih pandemi,” tuturnya.
Melalui konsolidasi nasional yang diselenggarakan secara daring ini Diyah mengajak seluruh kader, pimpinan, dan semua yang simpatisan Nasyiatul Aisyiyah untuk bersiap diri dan menuntaskan sisa amanah pada periode ini.
Di masa-masa sulit akibat pandemi covid-19, kata Diyah, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah mengucapkan terimakasih kepada kader dan seluruh pimpinan mulai dari pusat sampai ranting yang telah dengan konsisten dan teguh dalam berorganisasi dan berjuang melalui NA.
“Kita juga bisa mengambil hikmah untuk menyempurnakan bakti kita, menyempurnakan pengabdian kita di Nasyiatul Aisyiyah sehingga kita bisa mengakhirinya dengan khusnul khatimah,” imbuhnya.
Meski di masa sulit Diyah mengajak kepada semua elemen Nasyiatul Aisyiyah untuk senantiasa menguatkan dan menjaga semangat gerakan. Gerakan amal yang dimiliki oleh Nasyiatul Aisyiyah tidak boleh berhenti, terlebih di masa sulit akibat pandemi.
Menjaga intensitas gerakan organisasi menurutnya menjadi salah penyebab konsistensi Nasyiatul Aisyiyah tetap ada sampai menjelang usia satu abad. Oleh karena itu gerakan organisasi sayap perempuan muda Muhammadiyah ini harus semakin dikuatkan dan tidak boleh kendur.
Diyah melanjutkan, bahwa di antara kepentingan yang lain menjaga kader menjadi ikhwal yang juga penting untuk dijaga oleh Nasyiatul Aisyiyah. Keberadaan kader tidak boleh hanya dianggap sebagai diorama dan kecil makna, sebab mereka adalah penerus gerakan perjuangan Nasyiatul Aisyiyah.