MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA— Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah di bawah kepemimpinan almarhum Prof Baedhowi terbilang pesat. Dibantu personil-personil muda, laju pembaharuan di Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah tiada henti dihentakkan.
Salah satu gebrakan yang almarhum Prof Baedhowi lakukan adalah Pembelajaran Digital Berbasis Tablet EdutabMu. Berikut petikan wawancara redaksi Muhammadiyah.or.id dengan Muhammad Khoirul Huda, anggota muda Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah tentang Program EdutabMu.
Bisa dijelaskan, apa sesungguhnya program EdutabMu itu?
Program EdutabMu “Digital Learning Accelerator” merupakan bagian dari Transformasi Pembelajaran di Sekolah Muhammadiyah Berbasis Digital Multimedia melalui Tablet Pembelajaran. Program ini hasil Kerja sama LazisMu PP Muhammadiyah, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Majelis Dikdasmen PP Aisyiyah dan ENUMA.
Bentuk Program EdutabMu yaitu Pengadaan Tablet pembelajaran yang bisa digunakan secara offline tanpa akses internet. Tidak hanya memberikan Tablet, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah juga melakukan pelatihan pembelajaran berbasis Tablet EdutabMu dan pengembangan pembelajaran digital.
Program EdutabMu dilaksanakan di 48 Sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah di 6 Provinsi di Indonesia dengan rincian jumlah penerima program 2999 siswa, 144 Guru dan 48 Kepala Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Atfal (ABA) dan Sekolah Dasar Muhammadiyah yang tersebar di 48 Sekolah Muhammadiyah Aisyiyah. Adapun untuk program EdutabMu tahap pertama disediakan 600 Tablet pembelajaran dengan ratio 1 tablet untuk 4 siswa.
Dari mana ide atau konsep meluncurkan program EdutabMu ini? Bisa dijelaskan terkait latarbelakangnya!
Berawal diskusi secara daring Dikdasmen PP Muhammadiyah dan LazisMu untuk membantu sekolah Muhammadiyah yang terdampak pandemi Covid-19, muncul beberapa program kerjasama seperti bantuan untuk guru, membantu meringankan beban SPP hingga pembelajaran ISMUBA melaui TVMU, salah satu program unggulan yaitu EdutabMu.
Adapun latar belakang program tersebut: Covid-19 sangat berdampak bagi dunia Pendidikan; Terjadi perubahan landscape pendidikan; Pembelajaran banyak dilakukan dirumah (Learning from home) maupun campuran (Blanded Learning); Terjadi kesenjangan digital dalam pendidikan; Banyak siswa Indonesia khususnya Muhammadiyah tidak memiliki smartphone; Masih ada daerah di Indonesia yang sulit akses internet dan; Perlu inovasi pembelajaran berbasis digital.
Bagaimana program EdutabMu dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa?
Bagi sekolah Muhammadiyah penerima program EdutabMu, tetap berlangsung pembelajaran secara daring sesuai dengan kurikulum Nasional yang berlaku. EdutabMu memberikan pengalaman belajar yang lebih berkesan dan mengasyikkan dengan menggunakan aplikasi di dalam Tablet EdutabMu tanpa harus terkoneksi dengan internet. Konten pembelajaran di EdutabMu telah diselaraskan dengan kurikulum di Indonesia.
Apa yang membedakan program EdutabMu dengan EdutabMu yang lain?
Program EdutabMu membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan konten yang berfokus pada literasi, numerasi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris untuk siswa PAUD-TK ABA dan Sekolah Dasar Muhammadiyah Kelas 1 hingga Kelas 4. Konten pembelajaran didesain dengan model games, simulasi, trivia, teka teki dan lain sebagainya yang sangat menarik secara audio maupun visual. Kedepan akan ditambahkan konten ISMUBA yang fun learning dalam Tablet EdutabMu.
Adakah harapan yang ingin disampaikan terkait EdutabMu untuk masyarakat Muhammadiyah?
Program EdutabMu akan diujicobakan selama 8 bulan di 48 Sekolah Muhammadiyah. Untuk tahap pertama hanya dilakukan di 48 sekolah dikarenakan keterbatasan finansial. Program ini akan membantu pembelajaran khususnya didaerah yang kesulitan akses internet meskipun untuk uji coba ada beberapa sekolah yang terletak di perkotaan.
Program ini diharapkan membantu meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran disaat pandemic Covid-19. Bagi bapak/ibu warga persyarikatan yang ingin berkontribusi dan mendukung program ini bisa ikut menyalurkan donasinya kepada Lazismu PP Muhammadiyah.