MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Terbatasnya aktivitas sosial di masa pandemi berimbas pada lambatnya pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi tahun 2020 mengalami kontraksi atau penurunan sebesar 2,07 persen dibandingkan tahun 2019.
Pemerintah pun dianggap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir perlu lebih kuat mendorong hidupnya ekonomi kreatif.
Menurut Haedar, dukungan terhadap ekonomi kreatif adalah solusi terbaik membantu masyarakat di samping terbatasnya bantuan sosial. Apalagi fokus pemerintah juga terpecah pada aspek kesehatan.
“Banyak masyarakat masih bisa bertahan hidup, tapi jangan biarkan mereka sendirian. Karena itu pemerintah harus hadir, Muhammadiyah Insyaallah tetap hadir membackup masyarakat dengan dua hal. Satu bantuan-bantuan seperti sembako, dan kedua, kita harus begotong royong pada berbagai hal yang sifatnya produktif,” terang Haedar.
Sebagaimana diketahui Muhammadiyah sangat aktif dalam membantu masyarakat menangani pandemi, berbagai program jangka panjang yang spesifik terkait pemberdayaan sosial, ketahanan pangan hingga ekonomi kreatif dijalankan di samping bantuan-bantuan yang bersifat jangka pendek.
“Dua tahun ini masyarakat kita ini bisa survive. Ini modal penting tapi jangan biarkan mereka hopeless. Kehilangan harapan,” imbuhnya.
Dalam program Meet The VVIP di laman Youtube Jaktv yang dirilis Senin (17/5), Haedar juga berpesan agar lembaga-lembaga umat Islam mulai mengkapitalisasi zakat dengan saling bersinergi untuk kemaslahatan umat.
“Implikasinya tentu bahwa kita harus mengkapitalisasi gerakan zakat ini lebih intens ketimbang tahun sebelumnya karena ini adalah tahun pandemi di mana masyarakat banyak kesulitan sehingga keperluan mustahik lebih tinggi,” jelasnya.