MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Gerakan ketahanan pangan (Getapak) adalah gerakan memang bermula dari komitmen kerjasama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pemerintah Pusat Australia yang kemudian diturunkan dalam berbagai kegiatan kerjasama. Kerjasama dilakukan dengan berbagai majelis dan lembaga bahkan ortom dan amal usaha di Muhammadiyah.
Hal tersebut disampaikan Budi Setiawan, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah, pada Pembukaan Lokakarya Getapak di Era Pandemi, Selasa (26/5).
Budi melanjutkan ketika covid-19 ini terjadi, Muhammadiyah melihat ada satu program yang kemudian perlu ditindak lanjuti. Salah satu dari masalah covid-19 ini satu sisi yang kita lihat yaitu bahwasannya masyarakat kehilangan mata pencaharian karena berbagai halangan dari pandemi.
Maka kemudian, Muhammadiyah mencoba melalui program getapak, karena sifatnya program pemberdayaan masyarakat maka secara tepat kami mengajak MPM PP Muhammadiyah, MDMC tetap mendukung, dan menjadi pembelajaran yang sangat berharga.
“Sebagai ketua MDMC kami turut memonitoring kegiatan ini dan saya sangat bersyukur kalau program ini bisa mengajak yang lainnya seperti ‘Aisyiyah sampai lembaga lainnya,” terang Budi.
Dalam program getapak ini kita bisa melihat bahwasannya banyak masalah yang bisa kita sinergikan tinggal siapa yang terlatih dan bisa mengawal program. Ia berpesan agar semuanya harus terbagi, tidak tumpang tindih, dan bersama-sama dalam bendera Persyarikatan Muhammadiyah.
Selain itu, menurutnya Muhammadiyah juga perlu komunikatif dengan masyarakat terkait usaha-usaha pemberdayaan dan penyelesaiian masalah yang diupayakan.