MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Setelah terjadinya kudeta politik 1 Februari, krisis politik Myanmar terus memburuk pekan ini. Sampai hari ini sedikitnya 50 warga sipil tewas oleh Junta Militer.
Adanya krisis politik itu turut menghambat agenda Muhammadiyah yang aktif dalam advokasi Suku Rohingya yang telah dilakukan sejak tahun 2017.
Menanggapi krisis politik itu, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Muhsin Syihab menyatakan bahwa Kemenlu terus mengupayakan terjadinya perdamaian bagi Myanmar.
“Indonesia juga terus berkomitmen untuk tetap membantu proses perdamaian dan keselamatan orang-orang Myanmar,” tegas Muhsin dalam kunjungannya ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Kamis (4/3).
Ditemui oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Muhsin Syihab mengaku tak ada pembahasan khusus terkait Myanmar.
Namun dirinya turut mengapresiasi peran aktif lembaga non-pemerintah seperti Muhammadiyah dalam kegiatan kemanusiaan di luar negeri.
“Tapi kalau masalah kegiatan-kegiatan kemanusiaan, tentu kita akan mendukung apa yang telah dilakukan oleh lembaga-lembaga, ormas-ormas Indonesia yang dilakukan di lapangan,” tuturnya.