MUHAMMADIYAH.ID, SURABAYA – Turut berduka atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dua hari lalu, puluhan siswa bersama tenaga pendidik SMP Muhammadiyah 7 Surabaya melaksanakan salat gaib untuk para korban, Senin (11/1).
Memperhatikan masa pandemi, salat gaib dilakukan di rumah siswa masing-masing. 97 siswa dan 22 guru mengikuti salat gaib secara daring. Sementara itu, salat secara offline diselenggarakan di salah satu ruangan sekolah di Dupak Jaya 07 dan hanya diikuti 8 orang dengan protokol kesehatan.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Surabaya Imam Sapari menyatakan bahwa perintah yang dilakukan utamanya untuk menumbuhkan rasa empati yang kini semakin kering.
”Jadi jangan cuma upload instagram, TikTok kalau berduka cita. Harus ada langkah nyata yang dilakukan. Misalnya dengan salat gaib ini,” ujar Imam.
Selain menumbuhkan empati, salat gaib menurut Imam adalah cara mengamalkan materi pelajaran secara langsung. Sebelumnya, para siswa telah mendapatkan materi tentang salat jenazah dan salat gaib.
Kegiatan salat gaib menurut Imam baru dilakukan setelah siswa selesai mengikuti materi pelajaran umum yang diawali dengan ulangan baca Alquran.
”Jadi karena sekolah masih daring, kami memulai pelajaran hari ini dengan melakukan murojaah (membaca Alquran), kemudian kegiatan belajar mengajar secara daring. Setelah itu, baru kami melakukan salat gaib bersama-sama,” tutur Imam.
“Ini kan sekolah pemimpin. Jadi harus ada implementasi langsung,” terang Imam.
”Kami berharap banyak yang melakukan salat gaib juga. Daripada menyebarkan informasi yang bukan sebenarnya,” imbuhnya. (afn)