MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Keberadaan Cabang dan Ranting menjadi ujung tombak dakwah Muhammadiyah di tengah pandemi Covid-19. Keberadaanya bukan hanya sekedar melakukan pengajian tetapi dakwah yang menyentuh seluruh aspek kehidupan seperti pemberdayaan, ekonomi dan bisnis.
Keberadaan dan kiprah Cabang Ranting Muhamamdiyah mampu terus melahirkan ide, gagasan dan amal usaha yang turut memajukan dakwah Muhammadiyah.
Atas kiprah itulah Lembaga Pengambangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah sebagai lembaga yang diamanahi membina merasa perlu bergerak dan ikut menyebarkan ide, gagasan, dan peran nyata Ranting Cabang Muhammadiyah.
LPCR PP Muhammadiyah juga terus mendorong produktifitas ekonomi Cabang Ranting Muhammadiyah lewat progam Sayembara Sociopreneur Muhammadiyah sebagai ikhtiar Muhammadiyah untuk menggerakkan & menginspirasi gerakan ekonomi di tingkat Cabang Ranting di masa pandemi Covid-19.
Program Dakwah Cabang Ranting Muhammadiyah
Progam Sociepreneur Muhammadiyah ini merupakan penegasan dan komitmen Muhammadiyah sejak Muktamar ke-47 di Makassar yaitu menjadikan ekonomi sebagai pilar ketiga selain pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu Cabang Ranting Muhammadiyah di seluruh Idonesia harus membuat program program dibidang ekonomi menuju cabang dan ranting yang kuat dan mandiri dari aspek ekonomi.
“Jamaah Muhammadiyah selama ini kebanyakan hanya berkumpul sebagai jamaah ketika solat dan pengajian, maka selanjutnya harus dikuatkan ikatan jamaahnya dibidang ekonomi. Sehingga keberadaanya harus mengembangkan kemandirian ekonomi melalui amal usaha ‘eknomi’ untuk mensejahterakan warga Muhammadiyah dan masyarakat pada umunya,” kata Jamaludin Ahmad, Wakil Ketua LPCR kepada Muhammadiyah.or.id, Ahad (20/12/20).
Menurut Jamaludin Ahmad produktifitas ekonomi Cabang Ranting Muhamadiyah harus mampu memenuhi warga dan jamaahnya serta ummat dan akhirnya mampu menghadirkan kesejahteraan bagi mereka di dunia dan akhirat.
Jamaludin Ahmad menambahkan keberadaan Cabang Ranting Muhammadiyah di tengah pandemi Covid-19 menampilkan Islam sebagai solusi kehidupan dan umat dapat merasakan manfaat dan kebaikan dari kebaradaan Muhammadiyah.
“Dalam konteks bahasa orang awam dakwah Muhammadiyah sesuai misi tajdid. Tajdid yang sesungguhnya adalah menjadikan Islam solusi dalam kehidupan. Dan inilah inti dakwah Muhammadiyah di tingkat Cabang dan Ranting,” kata Jamaludin dalam keterangannya.
Progam Sociopreneur LPCR PP Muhammadiyah dalam meguatkan Cabang Ranting Muhammadiyah Teguh dan Tangguh hadapi Pandemi Covid-19 diikuti 25 peserta dari Cabang dan Ranting se- Indonesia dan 1 peserta dari luar negeri yaitu PCIM Jepang. Sedang malam penganugerahannya akan diselenggarakan pada, Senin 21 Desember pukul 19.30 WIB. (Andi)