MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Nabil Abyan Jalu Pangukuh adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Ia memiliki hobi unik. Pada usianya yang menginjak 14 tahun, Nabil justru tertarik semakin menekuni dunia wayang dan bercita-cita menjadi dalang internasional. Sekolah mendukung sepenuhnya pengembangan potensi Nabil di dunia pedalangan. Tidak hanya menjadi Dalang, Nabil juga mahir dalam Murotal Al-Qurán. Nabil pernah menjadi juara dalam lomba MTQ.
Putra dari pasangan Eko Warsito dan Retno Pramuwati ini berlatih dalang sejak menduduki bangku sekolah dasar. Maka ia sering tampil dalam beberapa event pementasan dalang baik tingkat kota maupun nasional seperti pentas Dalang Bocah tahun 2019 di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Kota Surakarta tahun 2019.
“Alhamdulillah saya juga terpilih menjadi juara 1 dalang terbaik dalam pementasan Dalang Cilik tingkat nasional di Balai Kota Surakarta kemarin,” tutur Nabil, Rabu (19/12).
Ia mengaku cinta warisan leluhur dunia itu sejak kecil. Saat itu usia masih dua tahun, ia diajak melihat Kakek yang sedang mementaskan wayang di Keraton Kasunanan Surakarta. Almarhum kakek Ki Karno Subroto merupakan dalang pada waktu itu.
“Pertama kali memegang wayang ketika usia tiga tahun, dilatih Kakek di rumah,” ucapnya.
Nabil mengaku sejak duduk di bangku sekolah dasar sering dilatih Kakek dan saudara di rumah Kakek. Ia juga memiliki peralatan dalang komplit, mulai dari tokoh wayang, geber atau layar, dan beberapa peralatan gamelan guna menunjang dalam berlatih dalang.
Dalang Penggemar Karakter Werkudara
Penggemar karakter tokoh wayang Werkudara ini memaparkan sebelum latihan, dia harus sudah mengenal tokoh wayang beserta karakter dan alur cerita. Semua itu dipraktikkan saat berlatih.
“Misal werkudara itu orangnya gagah, kuat dan suka membantu adik kakak. Walaupun suaranya tidak bisa berbahasa krama (halus), tetapi ia sangat sayang kepada ibunya,” ujarnya.
Nabil menuturkan meski berlatih rutin terkadang ia juga menemukan kesulitan. Kesulitan yang sering ia hadapi seperti menguasai gerakan wayang di kelir dan menyesuaikan antara gerakan tokoh wayang dengan alur cerita.
“Pengalaman saat latihan rutin itu akan memudahkan mengatasi kesulitan saat pentas,” katanya optimis.
Sementara itu, Aryanto, Humas SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta mengatakan, Nabil Abyan Jalu Pangukuh sudah memiliki bakat dan passion di dunia wayang. Hal itu dilihat dari prestasi-prestasi yang diraihnya saat mengikuti festival dalang cilik baik tingkat lokal maupun nasional.
“Sekolah mendukung sepenuhnya pengembangan potensi Nabil di dunia pedalangan. Selain dalang, sebenarnya ia juga mahir dalam murotal Al Quran, terbukti sering menjadi juara dalam lomba MTQ”, ucap Aryanto.