MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG – SD ‘Aisyiyah Kota Malang dalam upaya untuk mencerdaskan dan mempersiapkan masa depan anak didiknya, memiliki sebuah program dengan branding KAMILA, singkatan dari Kader, Mubaligh, Intelek, dan Ulama.
“Jadi, SD ‘Aisyiyah Malang ingin membentuk anak-anak didik jadi kader, mubaligh, intelek, dan ulama. Tapi kan tidak mungkin ketika kelas 6 SD, para siswa bisa itu semua. Paling tidak kami (SD Aisyiyah Malang) mengantarkan dan membekali anak-anak bisa seperti itu,” kata Reni Nur Farida, Kepala Sekolah SD Aisyiyah Malang, saat ditemui di kantornya, Rabu kemarin (25/11).
Tahfidz Qur’an Tematik
Reni mengungkapkan untuk mewujudkan itu, ada beberapa program unggulan yang dilakukan oleh pihak sekolah, yakni yang pertama adalah program tahfidz quran tematik.
“Mungkin kalau di sekolah lain, konsep hafalan Al Qurannya itu per juz. Misalnya juz 30 dulu, lalu juz 29, kemudian juz 28 dan seterusnya. Kalau di sekolah kami berbeda, kami sesuaikan dengan tema. Kalau di kelas 1 SD itu ada tema Kisah Nabi Nuh dan Kisah Nabi Ibrahim,” terangnya.
Reni mencontohkan para siswa diajak menebak kisah Nabi Nuh ada di surat apa dan ayat berapa. Dari situ mereka tahu artinya dan paham maknanya. Meski memang karena masih anak kecil, belum sepenuhnya paham, akhirnya diberi kata kunci.
“Misalnya, di Quran Surat Luqman, tentang kisah Luqman. Anak-anak diberi kata kunci tentang bersyukur kepada Allah SWT, mereka langsung bisa menebak ayatnya,” jelasnya.
Tahfidz Hadits Tematik
Program selanjutnya dari SD ‘Aisyiyah Malang, kata Reni, ada tahfidz hadits tematik. “Kami kumpulkan hadits-hadits sesuai tema. Kalau di kelas satu, misalnya ada tema adab makan. Kami terangkan makan dengan tangan kanan itu ada haditsnya,” imbuhnya.
Dirinya menuturkan program yang ketiga adalah safari dakwah, dengan konsep berkunjung ke rumah wali murid secara bergantian setiap sebulan sekali.
“Ketika agenda safari dakwah, yang bertugas MC, baca al quran, dan pidato itu dilakukan para siswa, dan mereka saling rebutan. Hal itu karena di sekolah anak-anak belajar berpidato, setiap menjelang dhuhur itu mereka bergantian untuk kultum,” ungkapnya.
Mengaji dengan maknanya dan menggunakan nahwu shorof, juga menjadi program SD ‘Aisyiah Malang. Reni mengatakan masih menggunakan nahwu shorof yang dasar untuk bahan ajar kepada para siswa.
Reni juga membagikan salah satu prestasi membanggakan SD ‘Aisyiyah Malang yang terbaru, saat menjadi juara umum Tapak Suci se-Jawa Timur tahun 2020, pada bulan Januari lalu. (syifa)
Kontributor: Muhammad Fathi Djunaedy
Comments 1