MUHAMMADIYAH.ID, BERAU – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy meninjau pembangunan Workshop Alat Berat di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM) Berau, Kalimantan Timur, Rabu (3/11).
Dalam kesempatan itu, Muhadjir berpesan agar SMK Muhammadiyah beserta SMK umum lainnya mengoptimalkan fungsi praktis pendidikannya, yakni menyiapkan lulusan siap kerja. Pasalnya, pendidikan vokasi seperti SMK merupakan fokus pemerintah dalam menciptakan lulusan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja.
“Saya berharap siswa-siswa SMK itu disiapkan untuk kerja sehingga mereka harus sudah kerja sebelum tamat. Jadi dia sudah biasa bekerja sebelum tamat. Jangan sampai nanti sudah tamat baru belajar kerja,” ujar Muhadjir.
Supaya para siswa SMK lebih siap menghadapi dunia kerja, Muhadjir berpesan agar SMK Muhammadiyah dan SMK lainnya melakukan pembiasaan terhadap para siswa didik terhadap dunia industri, misalnya dengan menyediakan alat-alat industri sebagai bagian dari praktikum.
Apalagi data pokok pendidikan SMK menunjukkan, saat ini terdapat 14.464 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai jurusan. Dari jumlah tersebut, anak yang tercatat sebagai siswa SMK mencapai 5.073.285 orang.
Muhadjir pun mengapresiasi keberadaan workshop alat berat di SMK Muhammadiyah Berau yang bisa membuat siswa lebih terbiasa dengan situasi pekerjaan dengan peralatan atau fasilitas yang sudah berteknologi digital sesuai perkembangan dunia industri.
“Ini menjadi sangat mutlak dimiliki oleh semua SMK. Kalau perlu tidak ada ruang kelas, kelasnya ya di tempat workshop itu,” ucap Muhadjir.
“Jadi lebih konkret. Kalau hanya diceritakan di kelas saja nanti tidak dapat apa-apa,” imbuhnya.
Lebih lanjut Muhadjir berpesan kepada para kepala SMK untuk lebih peka dalam menyiapkan mental dan karakter siswa SMK yang siap menjadi tenaga kerja.
“Yang paling penting sekali adalah karakter dan mental. Siswa tidak boleh lagi kalau sudah masuk SMK terus main-main, masih keluyuran. Harus tahu betul bahwa waktu itu untuk bekerja, untuk berproduktif,” pungkasnya.
Hits: 2