MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Selain dihadapkan persoalan intelektual dan visual-empirik, manusia di abad yang semakin tua ini juga dihadapkan dengan persoalan lemahan nya ketahanan qalbu dan irfani.
Menurut Fathurrahman Kamal, pelemahan nalar irfan dan kejerniah hati akan semakin terasa dialami oleh manusia di zaman sekarang. Era digital, kata Fathur, menimbulkan goncangan atas kemapanan nalar irfan yang dimiliki oleh manusia.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini menjelaskan, sebelum datangnya era ini, manusia itu menghadapi kehidupan dengan guyub. Karena persoalan yang dihadap sifatnya hakiki, dan nilai-nilai sosial itu jelas.
Namun di era kekinian, nilai dan norma sosial menjadi abu-abu. Tidak ada yang hakiki, dan setiap persoalan tidak bisa terjadi secara tunggal, melainkan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Waktu yang seperti dilipat, menyebabkan hilangnya ruang berfikir dan merenung bagi manusia. Di sisi lain, diliparnya waktu juga sebagai salah satu pemicu meningkatnya stress manusia sekarang.
“Oleh karena itu ciri orang sekarang adalah daya refleksi manusia yang rendah,” tuturnya pada (9/1) dalam acara Pengajian Kolaborasi yang diselengarakan PKU Muhammadiyah Gamping.
Terkait dengan waktu, Fathurrahman mengutip kisah KH. Ahmad Dahlan yang dengan gigih mengajarkan QS. Al Ashr (Demi Masa) kepada santrinya selama 7 bulan. Menurutnya, dari kisah ini bisa diambil kesimpulan tentang penting waktu bagi seorang muslim.
Mengutip Imam Syaf’I, menurutnya jika manusia bisa mentadaburi QS. Al Ashr dengan serius dan mendalam, maka akan menemukan banyak tuntunan didalamnya. Bahkan Imam Syafi’I mengumpamakan jika surat-surat lain dari Al Qur’an tidak ada, maka cukuplah surat Al Ashr bagi manusia.
Ia juga meminta supaya kaum muslim senantiasa dan segara melakukan amal kebaikan sebelum datangnya fitnah. Di tengah dialegtika zaman yang tidak menentu, akan muda menemukan seorang yang pada malam hari beriman, dan di siang hari kafir.
“Ini adalah dialektika zaman, dinamika zaman yang harus kita waspadai. Dan tawaran dari KH. Ahmad Dahlan dari semua yang saya sampaikan adalah penting bagi kita melakukan tazkiyahtun nafsi,” pungkasnya.
Hits: 5