MUHAMMADIYAH.OR.ID, KLATEN– Di sela kesibukan persiapan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Surakarta, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP), Abdul Mu’ti menghadiri Pengajian Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten, sekaligus meresmikan Gedung Muhammadiyah Boarding School (MBS) Klaten Kampus 2, pada Jumat (4/11).
Dalam sambutannya, Mu’ti menyampaikan bahwa kunci dari kemajuan Muhammadiyah salah satunya adalah istiqamah dalam beramal salih. Selain itu, kunci selanjutnya adalah memelihara jamaah.
Hematnya, pembangunan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang menjamur di pelosok negeri saat ini merupakan buah dari Muhammadiyah dalam memelihara umat.
“Dari umat inilah segala kemajuan Muhammadiyah berasal dan kembali,” ucapnya.
Guru Besar Pendidikan Islam ini menambahkan, kedermawanan dan konsistensi warga Muhammadiyah merupakan jawaban yang sering dia kemukakan ketika ada orang yang bertanya dari mana Muhammadiyah bisa membangun ribuan lembaga pendidikan dan ratusan rumah sakit, belum lagi klinik dan AUM yang lain.
Jamaah yang dimiliki oleh Muhammadiyah, kata Mu’ti, bukan hanya dalam arti khusus seperti jamaah salat dan jamaah ibadah-ibadah khusus lainnya.
Tetapi jamaah bagi Muhammadiyah merupakan sekumpulan orang yang menjadi sendi dalam mengerakkan persyarikatan melalui konsistensinya untuk berinfaq, sedekah, zakat dan beramal kebaikan sebagai usaha mereka mendukung dakwah Muhammadiyah.
“Kita konsisten dalam berinfaq dalam bentuk zakat, sedekah dan bentuk-bentuk lainnya. Karena konsistensi itulah berjamaah membuat kita kuat,” ucapnya.
Abdul Mu’ti menuturkan, bahwa di era sekarang jaringan jamaah menjadi suatu yang amat penting. Berpegang pada hal itu, Muhammadiyah sudah melakukan perluasan sayap dakwahnya bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri dengan mendirikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM).
Keberadaan mereka bukan hanya struktural, tapi juga ikut serta memajukan peradaban melalui bidang pendidikan.Selain istiqamah dan memelihara jamaah, kunci lain dari keberhasilan Muhammadiyah dalam mengembangkan AUM adalah sikap dermawan yang dimiliki oleh Warga Persyarikatan.
“Saya sering menyebut kedermawanan, dan jiwa rela berkorban, serta semangat persatuan itulah DNA nya orang Muhammadiyah,” tutur Mu’ti.