MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kehadiran Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) yang berdiri sejak 10 April 1968 mempunyai peranan penting ditubuh Muhammadiyah dan bangsa Indonesia. Kini diusianya yang telah memasuki 53 tahun PUTM keberadaanya menjadi jantung Muhammadiyah bahkan jatung umat dan bangsa.
Kehadiran PUTM bahkan seperti disebutkan Busyro Muqoddas, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM dan Kebijakan Publik sebagai benih, tanaman, atau bibit-bibit bangsa yang sudah puluhan tahun menanamkan pendidik kepada para ulama.
“Untuk itu PUTM harus mempunyai agenda optimis dengan Majelis Tarjih dan Tajdid yang merupakan jantung Muhammadiyah bahkan jantung umat dan bangsa,” ujarnya saat memberi Amanat Wisudawan PUTM, pada Sabtu (30/1).
Di Majelis Tarjih lanjut Busyro, telah banyak melahirkan pemikir-pemikir yang memiliki karater dan tadisi pemikiran yang berbobot dan fungsi yang sangat penting bahkan urgen untuk bangsa sebagai bagian dari pembebasan umat.
Benih-benih yang telah dihasilkan PUTM akan mempersubur tanah air Republik Indonesia sebagai sebuah bangsa yang diberikan kemerdekaan oleh Allah SWT. Kemerdekaan yang diperoleh Indonesia merupakan perpaduan dan pertaruhan antara perjuangan yang banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh muslim di negeri ini melawan bentuk kongkrit penjajah atau kekuatan kolonial imperalisme.
Mantan Ketua KPK ini percaya bahwa kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia merupakan pertolongan Allah SWT dengan bertaut perjuangan terus menerus dan cerdas serta keberanian dengan perhitungan matang. Maka, bisa menikmati kemerdekaan.
“Rasa syukur juga ditandainya keberadaan Ulama Tarjih Muhammadiyah kata Busyro sebagai benih yang akan menjadi pendukung pilar-pilar penyangga utama keselamatan bangsa ini sampai akhir zaman,” ujar Busyro.
Pada kesempatan yang sama Busyro berpesan kepada wisudawan dan wisudawati PUTM untuk terus meresapi dan bertadabur sosial politik. Sebagaimana pesan Surat An-Naml ayat 69 yang mendorng pentingnya penelitian dan riset apa yang terjadi dalam masyarakat dan bangsa.
Terakhir dalam amanatnya, Busyro memesankan agar Ulama Tarjih Muhamamdiyah kedepan ikut merumuskan agenda besar Muhammadiyah. Pertama merumuskan taawun sebagai penekanan dari karekter Muhammadiyah yang telah melakukan taawunnya sejak satu abad yang lalu hingga saat ini.
Kedua adalah meluruskan etika bangsa. Dimana etika tata kelola bangsa harus sesuai etika, etika keagamaan dan sesuai nilai-nilai pancasila yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
Dalam wisda yang digelar secara daring PUTM Tahun Akademik 2019/2020 telah meluluskan 68 wisudawan dan wisudawati yang berasal dari berbagai wilayah dan daerah di Indonesia.
Hits: 48