MUHAMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Hidayah adalah barang mahal. Hidayah diberikan oleh Allah Swt kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Oleh karena itu tidak semua orang mendapatkan nikmat hidayah.
“Jika anda sekarang beriman, beragama Islam, berbahagialah karena anda diberi hidayah oleh Allah, diberi petunjuk dan hidayah yang paling dekat dan kita bisa baca adalah Alquran. Itulah hidayah dan kalau kita baca Alquran, maka banyak petunjuk yang dapat kita peroleh dan iman kita akan lebih tebal,” kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad.
Dalam program Nasihat Ayahanda di youtube TvMu, Ahad (9/4), Dadang lalu menyebut bahwa konsekuensi hidayah adalah beriman dan beramal saleh.
Untuk menjaga hidayah tetap ada, maka kaum muslimin menurutnya diperintahkan melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Puncak dari hidayah dan iman, adalah predikat takwa.
Salah satu upaya menjaga hidayah itu misalnya adalah dengan berpuasa Ramadan. Sesuai Surat Al-Baqarah ayat 183 sendiri, ibadah puasa ditujukan hanya untuk orang beriman. Tujuan ibadah puasa ini adalah membentuk pribadi yang bertakwa.
“Takwa itu adalah satu puncak dari keimanan kita ketika kita mengaku beriman, melaksanakan perintah-perintah Allah, menjauhi yang dilarangnya. Itulah takwa, jadi tidak hanya cukup pengakuan saja tapi harus diimplementasikan dalam bentuk ketaatan kepada Allah,” ujarnya.
Atas pengertian ini, Dadang mengajak kaum muslimin yang menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan penuh keimanan dan ketakwaan untuk berbahagia karena sejatinya mereka mendapatkan nikmat hidayah dari Allah Swt.
“Berbahagialah yang bertakwa itu karena orang bertakwa itulah yang oleh Allah dijamin menjadi penghuni surga. Sekali lagi pertahankan Iman, apapun yang terjadi teruslah tingkatkan ibadah-ibadah dan ilmu sehingga kita menjadi orang yang bertakwa atau muttaqin dan menjadi seorang yang beriman atau mukminun,” pungkasnya. (afn)
Hits: 221