MUHAMMADIYAH.OR.ID, SUDAN — Kerjasama Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan dengan Majma’ Tibb International University of Africa (IUA) selengarakan Dauroh Ushul Fikih yang diikuti bukan hanya mahasiswa asal Indonesia tapi juga mancanegara.
Dalam rilis yang diterima muhammadiyah.or.id pada (11/2), PCIM Sudan aktif dan memberikan perhatian terhadap keilmuan mahasiswa. Setelah sebelumnya mengadakan kajian secara mandiri di Markaz Dakwah AR Fachruddin PCIM Sudan, kali ini mereka mengandeng IUA untuk perkaya wawasan mahasiswa.
“Alhamdulillah telah diadakan ‘Dauroh Usul Fiqih’ oleh Majelis Tarjih Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan yang bekerjasama dengan Majma’ Tibb IUA dengan merujuk kepada kitab ‘Al Waraqat’ karya Imam Al Juwainiy,” tulis dalam rilis tersebut.
Dauroh yang dilaksanakan di Masjid Tibb kawasan Fakultas kedokteran Universitas Internasional Afrika, Sudan ini berlangsung sejak 8 Februari 2021. Dauroh yang diajar langsung oleh Syeikh Ali Asy Syafi’i dilaksanakan setiap hari selain hari jum’at ini.
“Acara ini disambut antusias oleh mahasiswa dari berbagai negara termasuk Indonesia. Dauroh ini bertujuan untuk mengasah kemampuan intelektual mahasiswa Indonesia terutama dalam kaidah-kaidah dasar berfikih,” terusnya
Selain PCIM Sudan, kegiatan ini juga didukung Lazismu Sudan yang tidak ketinggalan untuk turut berkontribusi dalam lancarnya dauroh ini.
“Kami ucapkan terima kasih untuk segenap donatur dan pihak-pihak yang turut berkontribusi dalam program ini. Semoga Allah membalas kebaikan dengan balasan yang lebih baik. Semoga apa-apa yang diberikan menjadi manfaat untuk diri, keluarga, dan sekelilin,” pungkasnya
Pelayanan yang diberikan oleh PCIM Sudan ini sebagaimana yang disebut oleh Abdu Mu’ti pada (7/2/2021) saat pengajian PCIM Taiwan, menurutnya karakter senantiasa melayani yang dimiliki oleh Muhammadiyah harus senantiasa di rawat, termasuk oleh para kader diaspora luar negeri.
“Jadilah diaspora Muhammadiyah para muhajirin yang bisa memperkuat dakwah Islam dan memperluas dakwah Muhammadiyah di kancah Internasional,” ucap Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini.
Abad kedua pasca Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta 2010, Muhammadiyah telah melakukan upaya-upaya internasionalisasi Muhammadiyah. Selain bergabung dengan organisasi di tingkat internasional, upaya internasionalisasi itu bisa didukung para sarjana Muhammadiyah yang setelah lulus misalnya menjadi professor di Kampus atau menjadi pekerja professional di kantor-kantor di negara tempat belajarnya.
Hits: 4