MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG– Keberadaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah merupakan bentuk aktual dari semboyan Islam yang Berkemajuan. Pasalnya, di PTMA inilah dapat dilihat tanda-tanda besar dari berkemajuan.
Maka dengan itu, Anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim civitas akademika didalamnya juga harus memiliki sifat dan watak yang berkemajuan. Pandangan Islam yang Berkemajuan yang diletakkan dasarnya oleh KH Ahmad Dahlan menjadi elan vital yang harus diinternalisasi.
Saad menjelaskan, contoh sederhana yang dilakukan oleh Kiai Dahlan sebagai ulama berkemajuan salah satunya dengan meninjau urusan-urusan kehidupan keberagaman dengan menggunakan pendekatan ilmu umum. Tidak ada dikotomis antara ilmu umum dan ilmu agama.
Oleh karena itu, terkait dengan materi Risalah Islam Berkemajuan yang dihasilkan pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah beberapa waktu lalu di Surakarta, bukanlah barang baru. Namun Muhammadiyah ingin menegaskan bahwa, telah, sedang dan akan terus berpandangan maju.
“Kalau pada muktamar yang barusan di declare mengenai Islam yang Berkemajuan, maka sesungguhnya itu sekedar untuk menyatakan bahwa Muhammadiyah telah, sedang dan akan terus menerus melaksanakan agama ini dengan menggunakan prinsip-prinsip berkemajuan,” ucapnya, Selasa (13/12).
Pandangan Islam yang Berkemajuan, menurutnya tidak bisa mengabaikan prinsip-prinsip ilmu dan teknologi modern. Penggunaan ilmu dan teknologi modern ini memudahkan Muhammadiyah dalam menentukan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri akan bertepatan dengan waktu masehi, bahkan untuk 5000 tahun ke depan.
Di hadapan peserta wisuda ke-106 Periode IV Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, Saad berharap kepada seluruh civitas akademik, lebih-lebih mereka yang akan diwisuda untuk senantiasa mengikuti garis beragama dengan menerapkan prinsip-prinsip keilmuan.
“Untuk apa ilmu ditimba dari universitas ini, kalau tidak dipadukan dengan pengamalan-pengamalan agama.” tuturnya.
Dengan demikian, Islam yang dikibarkan akan menjadi agama yang melahirkan peradaban tinggi. Maka, melalui PTMA ini harapan besar itu ditumbuhkan untuk membawa peradaban Islam yang maju, sebagaimana yang dialami oleh Dunia Islam di masa dahulu.