Jumat, 25 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Pendidikan Harus Berorientasi Pada Masa Depan

by ilham
3 tahun ago
in Berita, Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A
Pendidikan Harus Berorientasi Pada Masa Depan

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Pendidikan Islam harus berorientasi pada masa depan. Namun sebagian muslim masih memiliki anggapan bahwa generasi masa lalu alias salaf sebagai citra ideal dalam mengembangkan institusi pendidikan.

Padahal, pendidikan para generasi salaf dipahat untuk merespon tantangan zamannya waktu itu. Sehingga mengembangkan mutu pendidikan harus disesuaikan dengan peta tantangan masa kini yang berientasi ke masa depan.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiiyah Syamsul Anwar dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) pada Sabtu (21/05).

Menurutnya, pada masa lalu pendirian institusi pendidikan tak lebih dari peristiwa sejarah yang bekerja dalam lingkup situasionalnya, sehingga tidak perlu diadopsi secara utuh untuk masa sekarang yang secara diametral tantangannya berbeda satu sama lain.

MateriTerkait

Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

Majukan Bangsa Lewat Riset, Muhammadiyah Dorong Kampus Jadi Agen Perubahan

Menjadi Mukhlis di Tengah Godaan Munafik: Tafsir Al-Baqarah ayat 204-207

Salah satu contohnya ialah motif utama pendirian Madrasah Nizhamiyah sesugguhnya sebagai respon terhadap perkembangan Syiah di lingkungan Kekhilafahan Abbasiyah. Dinasti Syiah yang menguasai politik dan pemerintahan Abbasiyah selama 110 tahun (945-1055 M) itu bernama Buwaihi. Hal ini dapat terjadi lantaran memasuki abad ke-10 M, kejayaan Abbasiyah mulai meredup.

Di Afrika Utara berdiri Fatimiyah, di wilayah Andalusia berdiri Ummayah, dan bermunculannya dinasti-dinasti kecil. Pengaruh Dinasti Buwaihi di lingkungan istana Kekhilafahan Abbasiyah begitu besar. Khalifah tak lebih hanya sebagai simbol, sementara tampuk kekuasaannya dikendalikan para amir Bani Buwaihi. Jika Bani Buwaihi bertindak nekat menghapus semua penguasa Abbasiyah, mereka akan mengalami krisis legitimasi dari masyarakat. Pada periode inilah Sunni dan Syiah hidup rukun dalam satu payung institusi. Nama-nama mereka dan khalifah disebutkan dalam khutbah-khutbah Jumat, dan diukir pula dalam mata uang logam.

Berkuasanya Dinasti Buwaihi di wilayah Abbasiyah, aliran Mu’tazilah kembali bangkit dan bergandengan tangan dengan Syiah. Dinasti Buwaihi turut berjasa mengembangkan supremasi peradaban Islam di bidang ilmu pengetahuan dan sastra. Mereka meninggalkan banyak karya yang bisa dibaca hingga sekarang.

Misalnya, buku Al-Qanun fi At Tibb karya Ibn Sina, dan karya-karya ilmuwan muslim lainnya seperti Al-Farghani, Abul Wafa Al-Buzjani, Muhammad Al-Karaji. Setelah 110 tahun mengendalikan kekhalifahan Abbasiyah, kekuatan politik Dinasti Buwaih pun terus meredup.

Selama itu pula, paham Syiah dan Mu’tazilah telah menyebar luas di seluruh Abbasiyah. Saat Dinasti Seljuk dari Turki menggantikan posisi Dinasti Buwaihi, mereka memiliki misi untuk meneguhkan kembali dominasi Sunni di seluruh wilayah kekhalifahan Abbasiyah. Pada akhirnya tahun 1067 penguasa Kesultanan Seljuk Nizham al-Mulk mendirikan lembaga pendidikan di berbagai kota besar Abbasiyah, termasuk Baghdad, Nishapur, Isfahan, Mosul, dan Basrah dengan nama Madrasah Nizhamiyah.

Sebagai respon terhadap paham Syiah dan Mu’tazilah dan berupaya meneguhkan kembali dominasi Sunni, Madrasah Nizhamiyah lebih menekankan pada pembelajaran agama, terutama yang beraliran teologi Asy’ariyah dan bermazhab fikih Syafii. Beberapa alumni jebolan Nizhamiyah menjadi ulama terkenal dan pembela Sunni di garis depan ialah Imam al-Haramain al- Juwaini, Hujjatul Islam Al Ghazali, dan Abu Ishaq al-Sirazi.

Syamsul memahami alasan mengapa Madrasah Nizhamiyah hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama. Madrasah Nizamiyah jelas bercorak Sunni dan diarahkan untuk menentang ajaran Syiah yang sempat dibawa para punggawa Dinasti Buwaihi. Hal tersebut menyebabkan keterbatasan ruang gerak kegiatan dan kebebasan para ulama dalam melakukan kajian ilmiah. Tidak heran bila ada beberapa peneliti yang mengatakan bahwa Madrasah Nizhamiyah turut bertanggungjawab atas terhambatnya kajian filsafat dan sains di dunia Islam.

Padahal pada masa pemerintahan sebelumnya terutama di bawah Harun al Rasyid dan Al Ma’mun, kegiatan di Bait al-Hikmah didominasi oleh ilmu-ilmu awa’il, filsafat dan sebagainya. Corak pendidikan di Madrasah Nizhamiyah secara tidak langsung berpengaruh terhadap institusi-institusi pendidikan di tanah air.

Banyak pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama. Bahkan saat KH. Ahmad Dahlan mengenalkan sistem pendidikan Islam dengan pendekatan yang baru, tidak jarang mendapatkan resistensi yang keras dari masyarakat sekitar. Meski demikian, Dahlan terus mengembangkan dan membangun sekolah-sekolah dengan memanfaatkan medium lain seperti biola, papan tulis, meja dan kursi serta ruang kelas. Karena itulah, pendidikan harus disesuaikan dengan tantangan zaman. Saat ini tidak bisa pendidikan Islam hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama.

Syamsul lalu mengusulkan kepada segenap pengurus PUTM agar mengarahkan para mahasiswa tidak hanya menguasai dasar-dasar ilmu keislaman, juga harus menguasai bahasa Inggris agar dapat memperkaya sekaligus memperluas khazanah pemikiran dalam menjawab tantangan kontemporer. Selain itu, penting juga mendalami ilmu falak, minimal tahu kriteria awal waktu salat, penentuan awal bulan baru, dan perhitungan arah kiblat.

“Bahasa Inggris itu sarana untuk melihat dunia modern, sehingga kita bisa melakukan modernisasi. Dan kenapa harus menguasai falak? Karena Muhammadiyah ini pelopor dan sekaligus sistem perhitungan kalender dalam Muhammadiyah itu memakai hisab. Karenanya harus dikuasai ilmu hisab ini, sebab dibutuhkan masyarakat,” tutur Syamsul.

Tags: headlineMasa DepanpendidikanPUTMSyamsul anwar
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Bantuan Terus Berlanjut, Muhammadiyah Bakal Serahkan 200 Huntara bagi Penyintas Semeru

Next Post

Muhammadiyah Mesir Terus Dorong Kaderisasi Ulama di Lingkungan Persyarikatan

Baca Juga

Cara Seorang Anak Menghormati Walid
Berita

Membangun Kurikulum Pendidikan Keluarga Islami untuk Generasi Z

18/07/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Bolehkah Zakat Mal Dialihkan untuk Kepentingan Sekolah dan Masjid?
Artikel

Bolehkah Zakat Mal Dialihkan untuk Kepentingan Sekolah dan Masjid?

09/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Next Post
Muhammadiyah Mesir Terus Dorong Kaderisasi Ulama di Lingkungan Persyarikatan

Muhammadiyah Mesir Terus Dorong Kaderisasi Ulama di Lingkungan Persyarikatan

Ketua Wilayah Muhammadiyah Ini Berpesan Empat Hal pada Aktivis Dakwah Pemuda Muhammadiyah

Ketua Wilayah Muhammadiyah Ini Berpesan Empat Hal pada Aktivis Dakwah Pemuda Muhammadiyah

Muhammadiyah Gelar Seminar Pra Muktamar Tentang Populisme dan Evangelisme

Muhammadiyah Gelar Seminar Pra Muktamar Tentang Populisme dan Evangelisme

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.