MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Dalam QS. Al A’raf ayat 56, manusia diperintahkan untuk menjaga dan merawat bumi. Sebagai tempat bernaung, Allah melarang keras manusia melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak alam dan seisinya. Karenanya, fenomena kerusakan lingkungan mesti menjadi perhatian serius setiap komponen manusia. Nasyiatul Aisyiyah memiliki perhatian khusus terhadap fenomena lingkungan ini yang kian rusak dari waktu ke waktu.
“Nasyiah sebagai Ortom Muhammadiyah dengan segmentasi perempuan muda usia 17-40 tahun menjadi tantangan tersendiri untuk memajukan peran para perempuan muda untuk terus ikut berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat dengan fokus gerakan pada perempuan dan anak, termasuk advokasi ihwal lingkungan hidup,” ucap Lia Karisma Saraswati dalam Gerakan Subuh Mengaji pada Jumat (24/02).
Lia kemudian memaparkan peran Nasyiatul Aisyiyah dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka menyebutkan sebagai upaya masifikasi gerakan eco-bhineka. Menurutnya, gerakan ini memadukan tujuan untuk mewujudkan pemenuhan hak untuk kebebasan beragama dan berkeyakinan selaras dengan upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Sehingga gerakan eco-bhineka memiliki tiga fokus utama yaitu toleransi keberagaman, pelestarian lingkungan, dan pencegahan stunting.
Pentingnya implementasi eco-bhineka itu karena menjaga lingkungan merupakan kewajiban seluruh umat manusia. Karena dampak yang dirasakan sangat menyeluruh, sehingga membutuhkan aksi bersama. Hal ini dapat menjadi jalan dakwah untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. Sebab, kata Lia, merawat lingkungan tidak akan selesai dengan pendekatan teknis, tapi juga mesti melibatkan multi-aspek termasuk pendekatan agama.
“Kesadaran perilaku ramah lingkungan merupakan bagian dari ajaran Islam. Berbuat kerusakan dan perselisihan melawan tugas kita sebagai khalifah di bumi. Menifestasi keimanan dapat terwujud dengan upaya menjaga pelestarian lingkungan,” terang Ketua Bidang Kesehatan dan Lingkungan PP Nasyiatul Aisyiyah ini.
Beberapa agenda yang telah dilakukan Nasyiatul Aisyiyah dalam eco-bhineka ialah program Tukar Sampahmu. Program ini bertujuan agar masyarakat memiliki motivasi membersihkan sampah lalu menukarnya dengan pakaian layak pakai. Program ini juga telah menjadi agenda rutin di sekitar CFD Slamet Riyadi Solo. Lia berharap ke depan program Tukar Sampahmu ini akan diikuti oleh beberapa daerah di seluruh Indonesia.
Selain itu, ada program Aksi Beach Clean Up. Program ini ialah mengajak wisatawan, penduduk lokal, warga lintas iman, untuk secara bersama-sama membersihkan bibir pantai. Program ini telah menjadi agenda rutin yang dijalankan di Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur. Sebagai program yang positif, Lia juga berharap program ini diikuti di pantai-pantai lainnya agar laut Indonesia indah dan terawat.
Hits: 38