MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Pelatihan tahap pertama sekaligus outbond Satuan Pelayanan Muktamar (Salamu) diikuti sebanyak 200 anggota di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS pada Ahad (9/10).
Sekretaris Panitia Penerima Muktamar, Bambang Sukoco menyampaikan bahwa pelatihan ini diselenggarakan karena mengingat anggota Salamu merupakan ujung tombak pelaksanaan Muktamar.
Diantara tugas Salamu adalah melakukan pendampingan terhadap peserta dari berbagai daerah termasuk anggota tanwir dan anggota muktamar selama di kota Solo. Tujuan dari adanya Salamu agar peserta memperoleh informasi pelayanan yang dibutuhkan selama di Solo.
“Termasuk sebelum datang mereka akan mendapat pendampingan-pendampingan, informasi. Di Solo mereka akan mendapatkan pendampingan sampai pulang. Salamu ini bagian dari kepanitian yang merupakan inti panitia,” terang Bambang, seperti dikutip dalam rilis yang diterima redaksi muhammadiyah.or.id.
Jumlahnya sebanyak 400 personil yang berasal dari Muhammadiyah wilayah dan daerah.
“Dan insya Allah kita siap. Basisnya dari wilayah kita turunkan ke daerah. Setiap daerah berjumlah 3 pendamping. Jumlahnya sekitar 400 anggota,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, persiapan Salamu sudah 75 persen.
“Sementara pelaksanaan muktamar tinggal 39 hari lagi. Nanti dilakukan pelatihan-pelatihan untuk Salamu,” kata Kabag Hukum UMS.
Salah satu anggota Salamu, Banu mengatakan muktamar merupakan gawe besar yang sangat langka digelar sehingga sangat disayangkan bila sebagai kader tidak bisa berkontribusi dalam muktamar
“Salamu itu nanti fokus pelayanan terhadap seluruh muktamirin ketika sampai arena muktamar mulai dari bandara, titik penjemputan. Peserta butuh apa kami akan melakukan pelayanan yang maksimal,” kata Banu mantan aktifis IMM. (miftah)