Sabtu, 26 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Merawat Hidup Bersama

by Redaksi Muhammadiyah
4 tahun ago
in Artikel, Hikmah
Reading Time: 5 mins read
A A

Oleh: Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Kala itu di Makkah. Sekelompok orang Arab dari wilayah timur hendak menunaikan ritual ibadat di Baitullah. Kaum paganisme itu masih percaya Tuhan, meski ingkar akan risalah Islam. Sebahagian muslim berniat menghalangi mereka sebagai pembalasan atas larangan terhadap umat Islam masuk ke kota Makkah pasca Perjanjian Hudaibiyah.

Namun Rasululullah mencegah umat Islam melakukan tindakan penghadangan itu. Menurut Ibnu Katsir, saat itulah turun ayat ke-2 surat Al-Ma’idah, yang bagian frasanya mengandung larangan kepada kaum Muslimun, “… dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridhaan Tuhannya.”.

Pada bagian frasa selanjutnya, difirmankan “… Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”.

MateriTerkait

Status Nasab dan Tanggung Jawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Menikah dan Kemudian Bercerai

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

Bila Nabi akhir zaman mengajarkan kebaikan yang utama, kenapa sebagian pengikutnya di kemudian hari menjadi tertutup, mudah curiga, dan rentan memusuhi sesama yang berbeda? Berbeda di lingkungan sendiri maupun di dunia luar.

Hidup Bersama

Islam mengajarkan hidup bersama yang menampikan kemuliaan perilaku. Hatta dengan golongan yang berbeda agama, suku, ras, dan golongan. Perbedaan itu jangan dipertajam dan dipertentangkan demi menjaga kehidupan kolektif yang menyatu dan menyelamatkan. Tuhan bahkan tidak berkehendak menjadikan seluruh umat manusia yang majemuk di muka bumi menjadi satu dalam keimanan (QS Yunus : 99).

Keberbedaan agama, jenis kelamin, suku bangsa, golongan, dan keragaman hidup lainnya merupakan sunatullah yang mesti diterima dan dirawat sebaik-baiknya demi kelangsungan hidup bersama. Satu sama lain dituntut untuk saling mengenal atau berta’aruf (QS Al-Hujarat: 13) serta tidak saling merendahkan, stereotipe, buruk sangka, dan sikap negatif lainnya (Al-Hujarat: 11-12). Ayat dan hadisnya mudah dihapal, tetapi tidak semudah mewujudkannya dalam praktik hidup bersama.

Umat beragama, khususnya umat Islam mesti menunjukkan uswah hasanah dalam hidup bersama di tengah keragaman. Nabi bersabda yang artinya, “Orang-orang mukmin yang berbaur dengan manusia  dan bersabar terhadap cercaan mereka itu lebih besar pahalanya daripada orang mukmin yang tidak berbaur dan tidak sabar terhadap cercaan mereka” (HR Ahmad). Umat Islam tidak akan luruh akidah dan keberadaannya karena membaur dengan sesama yang berbeda agama dan golongan. Buktikan umat mayoritas ini sebagai penebar rahmat bagi semesta dalam kehidupan nyata.

Merawat hidup bersama yang saling menghormati dan memuliakan dalam perbedaan tidaklah mudah. Jangankan dengan golongan yang berbeda, meski dengan sesama golongan pun selalu ada retak. Perbedaan paham keagamaan maupun urusan mu’amalah selalu terjadi seperti dalam soal politik, ekonomi, hukum, sosial, dan lainnya. Hal yang dituntut ialah kematangan sikap semua elite dan warga bangsa. Elite mesti memberi teladan, jangan ada atasnama prinsip yang sejatinya urusan mu’amalah yang ibahah (kebolehan) setiap hari menebar isu dan opini yang membuat kehidupan bersama menjadi panas dan terbakar.

Apalagi menyangkut perbedaan kepentingan. Kepentingan politik dan ekonomi sebagai representasi dari lahan dunia yang berwatak “mata al-ghurur” sering menjadi titik picu antar pihak dalam perebutan lahan hidup. Perebutan kepentingan yang berlebihan sering mengantarkan pada hukum Hobbesian, “Homo homini lopus”, layaknya srigala yang saling menerkam. Ketika konflik sosial meluas, biasanya sulit untuk dihentikan dan menimbulkan luka sosial yang mendalam seperti dalam sejumlah kasus di masa lalu.

Dunia media sosial selain bermanfaat, pada saat sama sering menjadi media penyebarluasan hoaks, kebencian, permusuhan, dan benih konflik antar sesama secara keras. Menu medsos menjadi serba panas. Sentimen keagamaan, kesukuan, ras, dan golongan tidak jarang dilibatkan dalam isu-isu panas. Dunia digiring pada makna aselinya sebagai sesuatu yang “rendah” (dana, adna), karena manusia sebagai aktor yang berhawa-nafsu ambisius menjadikannya rendahan.

Ketika pandemi Covid-19 melanda dunia dan bencana terjadi di berbagai sudut negeri, alhamdulillah semua warga bangsa dan khususnya umat beragama hadir berbagi untuk menyelatmatkan kehidupan bersama. Spirit gotong royong dibuktikan dalam dunia nyata. Diharapkan jiwa bersama yang inklusif dan melintasi itu terwujud dalam menghadapi perbedaan sikap keagamaan, politik, dan orientasi kemajemukan lainnya yang sering bertemali dengan perebutan kepentingan duniawai.

Belajar Adil

Hidup bersama sering rusak karena ulah manusia sendiri yang suka melampaui batas (ekstrem) dan tidak siap hidup dalam keragaman. Di antara penyakit hati yang sering menjadi faktor perusak hubungan antar sesama ialah benih kebencian. Benci terhadap pihak lain yang sukses, kaya, dan berkuasa. Benci terhadap mereka yang berbeda agama, suku, ras, golongan, dan pilihan politik. Benci pada keadaan yang dikapitalisasi secara subjektif untuk membangkitkan emosi publik. Semoga tidak ada yang benci terhadap agama dan umat beragama.

Bila rasa benci bersemi, maka tidak akan ada hal yang benar dan positif dari pihak yang dibenci. Ekspresi benci dapat berupa tindakan-tindakan anti, negatif, dan oposisi pada segala hal dengan sikap berlebihan. Setiap hari yang diproduksi di media sosial pun selalu masalah yang bersifat negatif, keadaan buruk, dan menyeramkan. Seolah dunia gelap semua. Pikiran dan isu orang lain yang negatif tentang keadaan dengan mudah disebarluaskan, sejatinya memancarkan sikap dirinya untuk memancing dukungan publik.

Meminjam teori interaksionis simbolik, aktor sang pembenci selalu melihat dunia luar atau pihak lain  (other) tidak ada yang baik, semua kelam dan bara panas. Sedangkan diri (self) selalu berparas baik, benar, bersih, dan suci sebagai simbol surgawi. Pandangan terhadap orang lain yang serba negatif itu merupakan looking-glass self, cermin dari wujud dirinya yang kerdil. Ada problem “deprivasi relatif” pada diri atau pihak yang selalu memproduksi dunia negatif dalam kehidupan. Sulit baginya menyaksikan dunia ini cerah, damai, indah, dan tersenyum. Pandangannya selalu nyinyir terhadap keadaan.

Allah melarang umat beriman menyemai kebencian terhadap sesama. Firman Allah,  “Jangan sampai kebencian (mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam mendorongmu berbuat aniaya atau melampaui batas (kepada mereka)” (QS Al-Maidah: 2). Frasa ayat  ini mengajarkan sikap adil tanpa diskriminasi. Sikap adil memancarkan tindakan proporsional, seimbang, dan tengahan. Bila sering menyuarakan keadilan, mampukah bersikap adil terhadap pihak yang tidak kita sukai?

Nabi Muhammad memberi uswah hasanah dalam mempraktikkan benih cinta dan ihsan melawan kebencian. Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah karya An-Nadwi tentang seorang pengemis tunanetra di sudut pasar kota Madinah yang setiap hari mencaci Nabi. Namun Nabi malah menyantuni sang pembenci dengan selalu memberikan makanan sampai beliau wafat. Perbuatan mulia itu diteruskan oleh Abu Bakar Sidiq. Suatu saat sang pembenci Nabi memegang tangan Abu Bakar seraya bertanya, ke mana orang yang sentuhan tangannya begitu lembut itu? Abu Bakar menjawab beliau sudah wafat dan dia adalah Muhammad. Pengemis Yahudi itu menangis dan kemudian masuk Islam.

Cinta berjiwa irfani meruntuhkan tembok benci. Kebencian sering meluruhkan sikap adil. Hal baik yang datang dari orang yang dibenci sering berubah menjadi buruk, apalagi bila betul-betul buruk. Hukuman atas kesalahan orang pun mesti ditimbang dengan kebaikannya agar tetap tegak di atas keadilan. Kehidupan manusia tidaklah sempurna. Pada diri orang yang baik terbuka celah buruk. Benih kebaikan pun selalu ada pada orang yang dipandang buruk. Dunia itu kompleks dan tidak linier. Di sinilah pentingnya sikap adil untuk tegaknya hidup bersama.

Agar sikap adil tetap terjaga dengan baik, diperlukan ihsan. Ihsan adalah mutiara ruhani kebajikan yang melintas batas. Allah mengajarkan dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl: 90). Nabi akhir zaman memberi teladan utama. Dengan jiwa adil dan ihsan nan autentik runtuhlah tembok angkuh kebencian, hasad, dan permusuhan seraya terpancar cahaya peradaban mulia dalam kehidupan bersama!

Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di Halaman Republika pada Sabtu (30/1)

Tags: Haedar NashirheadlineHikmah
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Haedar Nashir: Dari Azhar Basyir Kita Belajar Tentang Kedalaman Fikih yang Diperkaya Oleh Filsafat

Next Post

Azhar Basyir Tidak Hanya Ulama Fikih, tapi juga Filusuf

Baca Juga

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM
Berita

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

20/07/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Haedar Nashir: Muhammadiyah Tidak Berhenti Menebar Rahmat bagi Semesta
Berita

Haedar Nashir: Muhammadiyah Tidak Berhenti Menebar Rahmat bagi Semesta

10/07/2025
Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang
Berita

Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang

08/07/2025
Next Post
KH Ahmad Azhar Basyir Ulama Muhammadiyah

Azhar Basyir Tidak Hanya Ulama Fikih, tapi juga Filusuf

PUTM adalah jantung Muhammadiyah

PUTM adalah Jantung Muhammadiyah

kampus Muhammadiyah

Kampus Muhammadiyah Berbondong-bondong Kirimkan Relawan Ke Daerah Bencana

BERITA POPULER

  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.