MUHAMMADIYAH.OR.ID, SIDOARJO – Guru Besar Bidang ITS, sekaligus Anggota Divisi Hisab dan Iptek Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof. Agus Purwanto mendorong setiap buku sebagai materi ajar sekolah Muhammadiyah supaya integratif, dilengkapi dengan ayat-ayat Al Qur’an.
Menurutnya, adanya ayat-ayat Al Qur’an di buku ajar di sekolah Muhammadiyah merupakan usaha untuk integrasi antara ilmu-ilmu agama yang berbasis dari Al Qur’an dengan ilmu umum bagi pelajar Muhammadiyah.
Prof. Agus menegaskan bahwa akan sulit jika berbicara integrasi ISMUBA dalam semua pelajaran, jika buku ajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah berisi materi-materi umum yang terpisah dengan ilmu agama yang berbasis dari ayat Al Qur’an.
“Seharusnya semua buku pelajaran sekolah Muhammadiyah sudah dilengkapi dengan Ayat al-Quran dan buku ini tentu tidak disediakan oleh penerbit buku umumnya karena itu Muhammadiyah harus menerbitkan sendiri,” ungkapnya, Jumat (8/10) di acara Education Conference di Umsida.
Terkait itu, kata Prof. Agus, menyebut Muhammadiyah mempunyai penerbit, sekaligus memiliki banyak penulis. Tidak bisa lagi membicarakan integrasi ilmu di lembaga pendidikan Muhammadiyah namun buku ajar sebagai rujukan materinya “parsial”.
Di hadapan ribuan Guru Muhammadiyah se-Jawa Timur, dia mencontohkan etos kerja dan berkemajuan Muhammadiyah yang dapat membangun peradaban, melalui adanya Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).
Termasuk Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang akan digunakan sebagai venue utama Muktamar ke-48 Muhammadiyah sebagai wujud padat etos kerja Muhammadiyah.
Terma berkemajuan dan etos kerja Muhammadiyah bukan hanya dalam urusan-urusan agama khusus, tetapi juga melingkupi pranata sosial dan pembangunan peradaban secara umum dan inklusif. Hal itu sebagai aktualisasi dari kerahmatan Islam bagi seluruh alam.
Dalam upaya memajukan sains di lembaga pendidikan Muhammadiyah, imbuhnya, harus ditunjang dengan alat-alat yang memadai, kalau bisa ter-up date. Untuk pengamatan tata surya misalnya, dia menyarankan sekolah untuk memiliki teleskop.
“Saya sarankan agar sekolah Muhammadiyah mempunyai teleskop minimum yang Rp. 10 jutaan. Teleskop bagus untuk meningkatkan imajinasi, mengoreksi indera yang kadang salah, yang menyebutkan bintang itu kecil dan wajah mulus seperti permukaan bulan,” tuturnya.