Rabu, 23 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Melihat Peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah dengan Teori Sains Modern

by aanardianto
4 tahun ago
in Berita, Nasional
Reading Time: 3 mins read
A A

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA — Melihat peristiwa Isra Mi’raj dari kacamata sains modern, Prof. Agus Purwanto menjelaskan, peristiwa Isra’ Mi’raj tidak bisa dijelaskan dengan Teori Relativitas Khusus yaitu dengan teori Kecepatan Cahaya, karena jika memakai teori tersebut, rasulullah belum keluar dari sistem tata surya.

Sehingga, untuk menjelaskan peristiwa tersebut bisa mengunakan Teori Relativitas Umum. Berarti mengisyaratkan adanya ruang dengan dimensi tinggi, immaterial atau gaib di sekitar kita.

“Cahaya ini diketahui oleh ilmuan dan diidentifikasi bahwa kecepatan cahaya itu 300.000 km/detik. Sehingga jika cahaya ini melingkar mengelilingi bumi, maka satu detik ini bisa mengelilingi bumi sekitar 6 sampai 7 kali,” ungkapnya pada Kamis (11/3) dalam Pengajian Online Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Ia meneruskan, Isra sebagai perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Asho dan Mi’raj yang artinya bergerak ke langit ke tujuh (sidratul muntaha). Jika disimplikasi, maka isra’ adalah perjalanan horizontal dan mi’raj adalah perjalanan vertikal.

MateriTerkait

SATUMU: Langkah Strategis Muhammadiyah Menuju Integrasi Digital Nasional

Transformasi Digital Muhammadiyah, Gandeng Danamon Syariah Wujudkan Konsolidasi Digital Finansial

Hari Anak Nasional 2025, Muhammadiyah Tekankan Pentingnya Pendidikan untuk Masa Depan Bangsa

“Kita asumsikan kejadian mulai bakda salat isya’ atau jam 20.00 sampai jam 4.00 pagi menjelang subuh. Jadi membutuhkan waktu 8 jam, karena perjalannya bolak-balik, maka antara pulang pergi memerlukan waktu yang sama 4 jam,” urainya.

Guru Besar Teori Fisika ITS ini menjelaskan, karena perjalanan dilakukan bersama Buraq, maka dapat diasumsikan bahwa Rasulullah dalam peristiwa itu bergerak dengan kecepatan tertinggi dialamnya, yaitu kecepatan cahaya. Maka dalam satu jam Rasulullah bisa menempuh jarak sampai 4.320.000.000 km.

Sementara, terkait dengan tata surya, ilmuan mengidentifikasi jarak antara Matahari dengan Bumi adalah 149.600.00 km. Sehingga waktu yang diperlukan cahaya dari Matahari ke Bumi itu hanya 8 menit. Prof Agus menerangkan, jika demikian, cahaya yang dirasakan oleh manusia di bumi adalah bukan cahaya yang dipancarkan seketika oleh matahari, melainkan cahaya yang dipancarkan 8 menit sebelumnya.
“Kemudian planet terluar, Neptunus itu diketahui jaraknya 4.335.000.000 km. jadi ini masih lebih besar dari jarak yang ditempuh oleh cahaya selama 4 jam, artinya Baginda Rasulullah dalam waktu 4 jam belum sampai di Neptunus. Ternyata belum sampai keluar dari Tata Surya kita,” ungkapnya.

Jadi menghitung perjalanan Rasulullah dengan teori relativitas khusus tidak memadahi. Selain itu, jika suatu objek bergerak dengan kecepatan cahaya, maka massa nya itu akan meledak. Dengan demikian penjelasan ini tidak memadahi, karena itu harus kita tinggalkan. Prof Agus menyarankan untuk merujuk kepada QS Al Isra’ ayat 1.

“Memperjalankan itu berarti memindah suatu objek dalam hal ini Rasulullah dari satu titik ke titik lain, dari satu dimensi ke dimensi yang lain, ini berarti dimensi ruang. Dan kemudian peristiwa ini terjadi pada malam hari, ini adalah masalah waktu. Ayat tersebut memberi isyarat bahwa, inilah kosmologi Islam, bahwa realitas itu terdiri dari ruang, waktu, materi, dan ruh,” terangnya.

Prof Agus menambahkan, dalam QS Az Zumar ayat 46, dapat diindikasikan bahwa langit ke 7 adalah ghoib atau di luar jagad raya, artinya langit ke tujuh posisinya di luar ruang material. Jadi Mi’raj yang dilakukan oleh Rasulullah adalah masuk ke dimensi yang lebih tinggi ke luar material atau langit ke tujuh untuk menerima perintah salat.

“Ini susah memang kalau mau mengambarkan alam di luar ruang material, tapi kita yakin dan menerima hadis-hadis sahih. Bahwa disekitar majelis takliim kita ini kan ada banyak malaikat lalu lalang, tapi malaikat yang banyak ini berada di luar dimensi kita. Sehingga kita tidak pernah bertabrakan, karena malaikat berada di dimensi yang lebih tinggi dari pada kita. Jadi Rasulullah menghilang masuk ke langit ke tujuh,” urainya.

“Jadi Mi’raj itu menembus dimensi ruang menuju ke dimensi yang lebih tinggi, immaterial atau gaib” pungkasnya.

Tags: headlineisra mirajsains
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Agama sebagai Obat Mujarab Menyehatkan Politik yang Sakit

Next Post

Getapak MCCC Serahkan Dana Bantuan Pengembangan UMKM dan Urban Farming

Baca Juga

Al-Qur’an dan Sains: Integrasi atau Kontradiksi?
Berita

Al-Qur’an dan Sains: Integrasi atau Kontradiksi?

13/07/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Next Post

Getapak MCCC Serahkan Dana Bantuan Pengembangan UMKM dan Urban Farming

Memaknai Isra Miraj

Dikatakan Jamal, banyaknya Majelis dan Lembaga di Muhammadiyah juga struktur organisasinya dari Pusat hingga ke cabang, tingkat kecamatan bahkan ranting tingkat desa hingga RT RW

Cabang dan Ranting Tetap Teguh dan Tangguh di Masa Pandemi

Comments 1

  1. Akmaluddin says:
    11 bulan ago

    Tulisan tersebut mengandung beberapa kesalahan ilmiah yang signifikan. Pertama, pernyataan bahwa “massa akan meledak jika suatu objek bergerak dengan kecepatan cahaya” tidak sepenuhnya akurat. Dalam teori relativitas khusus Einstein, massa benda tidak meledak tetapi cenderung meningkat tanpa batas saat kecepatan mendekati kecepatan cahaya, sehingga membutuhkan energi tak terbatas untuk mempercepatnya lebih jauh. Ini membuat mustahil bagi objek bermassa untuk mencapai kecepatan cahaya, tetapi tidak ada ledakan yang terjadi.

    Kedua, penggunaan teori relativitas khusus untuk menjelaskan peristiwa Isra Mi’raj adalah penyalahgunaan konsep ilmiah. Relativitas khusus membahas fenomena fisik dalam kerangka ruang dan waktu yang terikat oleh kecepatan cahaya, sementara peristiwa Isra Mi’raj bersifat transenden dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh hukum-hukum fisika yang dikenal saat ini. Memadukan konsep ilmiah modern dengan narasi religius tanpa mempertimbangkan batasan masing-masing pendekatan cenderung menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.

    Ketiga, asumsi bahwa dimensi ruang, waktu, materi, dan ruh merupakan bagian dari kosmologi Islam seperti yang disarankan dalam tulisan ini tidak sesuai dengan konsensus ilmiah atau tafsir yang umum. Dalam fisika modern, ruang dan waktu adalah konsep yang diukur secara empiris, sedangkan materi adalah substansi fisik yang bisa diamati. Ruh, di sisi lain, adalah konsep metafisik yang tidak memiliki padanan dalam kosmologi fisik.

    Keempat, interpretasi bahwa “langit ketujuh adalah di luar jagad raya” berdasarkan QS Az Zumar ayat 46 adalah spekulatif dan tidak memiliki dukungan dalam literatur ilmiah atau tafsir Al-Qur’an yang mapan. Dalam konteks fisika, jagad raya atau alam semesta mencakup segala sesuatu yang ada dalam ruang dan waktu yang dapat diamati, sehingga konsep langit ketujuh berada “di luar” jagad raya tidak memiliki basis ilmiah yang jelas.

    Terakhir, penjelasan bahwa Rasulullah “menghilang masuk ke langit ketujuh” dengan menembus dimensi yang lebih tinggi menggabungkan konsep-konsep fisika modern dengan narasi keagamaan secara tidak tepat. Fisika dimensi lebih tinggi, seperti yang dibahas dalam teori string, adalah hipotesis ilmiah yang masih belum terbukti, dan menghubungkannya dengan peristiwa religius seperti Mi’raj bisa menyesatkan jika dianggap sebagai penjelasan ilmiah. Konsep spiritual dan metafisik sering kali berada di luar jangkauan analisis ilmiah dan sebaiknya tidak disamakan secara langsung dengan teori-teori fisika.

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Hanya Unggul Jumlah, Rumah Sakit Muhammadiyah Harus Jadi Pusat Layanan Kesehatan Berkualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.