MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah sebagai organisasi yang turut menyelenggarakan pendidikan, Persyarikatan perlu ikut mengkritisi rumusan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bukan tanpa alasan, Mu’ti memberikan beberapa catatan terkait rumusan Peta Jalan Pendidikan Nasional tersebut.
“Inilah satu dokumen yang harus kita berikan catatan dengan sangat kritis terutama jika kita bicara mengenai konsep selama ini yang dikembangkan Majelis Dikdasmen dan pendidikan holistik yang bertujuan untuk membentuk manusia muslim yang kamil atau manusia Indonesia seutuhnya,” jelas Mu’ti, Senin (1/3).
Menurut Mu’ti menjadi manusia Indonesia seutuhnya itu tidak hanya manusia yang menjadi bagian dari kekuatan dan mungkin bagian dari objek pasar. Benar adanya bahwa dunia berubah tetapi tidak lantas semua hal diorientasikan pada pasar, karena begitu situasinya berubah dan diluar rencana pasar maka pasar itu bisa hancur kapan saja.
“Seperti yang kita lihat Indonesia dengan covid-19 selama satu tahun ini kan semua pasar rusak, bisa bertahan di tengah covid-19 ini bukan karena kemampuan kita memasuki pasar tetapi yang bisa membuat kita ini bertahan itu kan iman dan taqwa itu. Kalau itu tidak kita miliki saya rasa bangsa ini sudah ambruk luar biasa. Bagaimana orang itu bisa bersabar dengan berbagai macam kesulitan ekonomi itu kan faktor iman dan taqwa itu yang membuat orang bisa sabar,” jelas Mu’ti.
Apabila orientasi kita sebelumnya pasar bukanlah iman dan taqwa, Mu’ti beranggapan bisa saja saat pandemi terjadi masyarakat tidak bertahan.
“Nah ini yang tidak dilihat dan bagian penting dalam rumusan peta jalan itu sehingga apa yang akan dibentuk dari 2020-2035 itu adalah manusia yang dapat masuk ke dunia kerja, menciptakan lapangan kerja, tapi tidak manusia yang tidak punya karakter utama atau kepribadian manusia seutuhnya sesuai dengan konsep itu,” terangnya.
Menurut Mu’ti disinilah peran penting Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang selama ini sudah menyusun konsep pendidikan holistik itu perlu memberikan usulan-usulan yang berbasis pada filsafat pendidikan holistik ditinjau dari berbagai sudut pandang baik dari sudut pandang filsafat maupun sudut pandang ajaran agama Islam.
Hits: 2