Friday, August 19, 2022
Kantor
Jl. Cik Ditiro No.23 Yogyakarta
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
    • Logo Muktamar ke 48
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
    • Logo Muktamar ke 48
No Result
View All Result
Muhammadiyah
No Result
View All Result
Home Artikel

Jalan Lurus Islam Berkemajuan

by aanardianto
2 years ago
in Artikel

Secara ideal, Islam bermaksud menyatukan. Bukan memecah belah. Sejarah kemunculan aliran (firqah) dalam dunia Islam adalah konsekuensi dinamika politik, terutama sepeninggal Nabi Muhammad wafat. Kita tahu, hingga hari ini, wajah Islam menjadi tidak seragam, tergantung pada konteks sejarah sosial dan penghayatan budaya religius masing-masing tempat. Barangkali kita tidak perlu terlalu jauh membandingkan ragam pemikiran keagamaan pada muslim di Amerika Utara dan Afrika Selatan. Mari kita tengok “keragaman” itu di sekitar kita. Ada yang mewajibkan qunut ketika salat shubuh, ada pula yang tidak. Ada yang menganggap vaksin dan musik haram. Ada yang mengembalikannya pada asas kebermanfaatan. Ragam ekspresi memperlihatkan betapa luas ajaran Islam dapat diinterpretasikan dan diperdebatkan.

Keberagaman Pemahaman Islam

Keberagaman paham beragama Islam di Indonesia, di tanah air adalah niscaya. Barangkali kita tidak perlu melacak terlalu jauh. Kita bisa melihat kenyataan keberagaman ini sebelum dan setelah masa Orde Baru (1967-1998). Selama masa kepemimpinan Soeharto, kita mengenal Islam melalui entitas komunitas muslim yang “diperbolehkan” mengekspresikan tipe kesalehan tertentu. Bentuk-bentuk kesalehan “Islam politik” yang berakar pada Darul Islam dan Masyumi tidak diperbolehkan. Hanya tipe Islam yang dapat “tunduk” atau “beradaptasi” dengan ideologi Pancasila terpusat ala Orde Baru yang bisa bertahan. Maka selama Orde Baru, banyak komunitas muslim yang tidak cocok dengan Soeharto harus jadi gerakan “bawah tanah.” Sehingga corak aliran keislaman di Indonesia tampak “sedikit” dan tidak beragam. Kita hanya akan menemukan kategori klasik soal “santri,” “abangan” dan “priyayi” atau “modern” dan “tradisional.” Pada 1998, ketika reformasi politik bergulir dengan kemarahan banyak kelas sosial, aliran keislaman perlahan dapat membangun kembali pengaruh sosial dan politiknya di bawah janji kebebasan demokrasi. Sekolah Islam dan simbol-simbol Islam publik tampak makin jelas.

Menarik bahwa selama Orde Baru, identitas Islam telah diseragamkan secara politik dan budaya. Selama era ini berlangsung, Islam telah dikonstruksi dan diakomodasi secara terbatas. Meski pada dekade 1990an, kekuatan kelas menengah muslim dirangkul dengan lebih erat daripada sebelumnya.

Pergeseran Pemikiran Keagamaan

Tantangan besar bagi kekuatan otoritas keagamaan lama seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) adalah pergeseran rujukan pemikiran keagamaan. Pertama, Muhammadiyah dan NU selama ini dianggap lebih mengakomodasi tipe kelas sosial tertentu. Contohnya kelas menengah muslim dengan orientasi filantropi sosial cenderung berafiliasi atau menghubungkan identitas keagamaan dengan Muhammadiyah. Bagi kelas menengah muslim berbasis pondok pesantren dan santri pedesaan, banyak yang mengidentifikasi diri atau menghubungkan aspirasi sosial dan politik dengan NU. Tapi perkembangan orientasi keagamaan dan otoritas keagamaan sejak 2000an, sangat dinamis. Cara pandang lama bahwa Muhammadiyah merepresentasikan “muslim perkotaan” dan NU dengan “muslim pedesaan” sudah dapat diperdebatkan secara akademik.

MateriTerkait

Sejak Kapan Muhammadiyah Memakai Istilah Pimpinan Pusat?

10 Tips Cinta Al Quran, Dari Yang Paling Mudah hingga Menantang

Tujuan Indonesia Merdeka

Banyak kajian terkini menunjukkan pergeseran otoritas keagamaan. Bagi banyak kelas sosial menengah ke bawah, posisi otoritas keagamaan lama menjadi berubah terutama yang berkaitan langsung dengan “kesalehan baru.” Apalagi bahwa banyak peran sosial dan kebudayaan semakin didominanasi oleh negara. Meski tentu saja, kontribusi pandangan keagamaan Muhammadiyah dan NU pasca reformasi tetap berperan penting. Tapi revolusi teknologi komunikasi mengubah arena dan relasi antara otoritas keagamaan lama dengan kategori “muslim baru” yang kini sebagian besarnya adalah kelas menengah yang gelisah dan galau, kelas menengah ke bawah yang kehilangan akses ekonomi, sosial dan politik, serta kelas bawah yang tanpa harapan. Dalam situasi seperti ini, “kesalehan baru” yang mampu membawa mereka meyakini suatu harapan tertentu menjadi sangat penting.

Satu aspek penting dari fenomena pergeseran otoritas keagamaan ini adalah berkembangnya platform informasi dan komunikasi digital. Melalui kanal TV, musik, podcast, dan media sosial, formasi otoritas keagamaan baru mampu menjangkau banyak kegelisahan dan harapan banyak warga muslim. Revolusi teknologi memberi kesempatan lebih banyak pada otoritas keagamaan baru.  

Respon Muhammadiyah Terhadap Perubahan

Bagaimana Muhammadiyah merespon perubahan-perubahan baru ini? tidak ada jawaban tunggal. Banyak aktivis Muhammadiyah melihat bahwa spirit “Islam Berkemajuan” masih dapat digali terus menerus sebagai landasan moral yang senantiasa kontekstual. Secara konseptual, sumbangan pemikiran keagamaan Muhammadiyah telah berkembang luas. Terutama dalam urusan sosial, budaya, lingkungan hidup, kebangsaan dan politik.

Rumusan-rumusan pemikiran keagamaan Muhammadiyah berupaya mengakomodir banyak aspirasi dan kegelisahan warga muslim. Konsep berkemajuan yang digagas oleh Muhammadiyah memiliki kompatibilitas terhadap arah pergeseran zaman. Sehingga sebagai warga persyarikatan, konsep “Islam Berkemajuan” adalah oase keagamaan yang tidak akan pernah habis dikontekstualisasi dan berakselerasi pada zaman-zaman yang akan datang. Karena “berkemajuan” merupakan sebuah konsep multi-interpretatif yang dapat didayagunakan untuk menjawab tantangan zaman.

Dalam konteks berhadapan dengan keragaman pemahaman keagamaan, warga Muhammadiyah perlu melihat ke dalam dirinya sendiri. Bahwa organisasi ini punya satu resep penting. Masa depan agama dan kekuatan umatnya sangat tergantung pada bagaimana mereka merumuskan tantangan zaman serta mendayagunakan kekuataan yang ada. Bagi warga Muhammadiyah jelas. Rumusan Islam berkemajuan adalah suatu resep dakwah Islam yang hidup dan begitu lekat. Islam berkemajuan adalah suatu pembayangan kolektif bahwa Islam haruslah terus maju, apa pun tantangannya. Islam yang terus maju dengan sehormat-hormatnya.

Editor: Fauzan AS

Tags: BerkemajuanislamJalan Lurusmuhammadiyah
ShareTweetShare

Baca Juga

Al Quran sebagai Kitab Suci Agama yang Paling Banyak Dihafal Umat Manusia

Al Quran sebagai Kitab Suci Agama yang Paling Banyak Dihafal Umat Manusia

August 18, 2022
Haedar nashir

Haedar Nashir: Islam adalah Agama Rahmat yang Melintas Batas

August 18, 2022
Tafsir QS. Al Baqarah ayat 214, Ujian Merupakan Suatu Keniscayaan

Tafsir QS. Al Baqarah ayat 214, Ujian Merupakan Suatu Keniscayaan

August 15, 2022
merawat kebhinekaan

Islam Mengajarkan Umatnya Menghargai dan Merawat Kebhinekaan

August 15, 2022
Leave Comment

Rekomendasi

Semarakkan Gebyar Muktamar ke-48, Muhammadiyah Siapkan 5 Kegiatan Pendukung

Logo Muktamar Ke- 48 untuk Syi’ar dan Kegembiraan Muktamar

August 12, 2022
Download Logo Muktamar ke 48

Download Logo Muktamar ke 48

March 22, 2022
Lengkap, Inilah Daftar Muktamar Muhammadiyah Dari Masa ke Masa (1912-2022)

Lengkap, Inilah Daftar Muktamar Muhammadiyah Dari Masa ke Masa (1912-2022)

August 12, 2022
Mengenal Edutorium UMS Lokasi Muktamar ke-48, Kembaran Stadion Allianz Arena?

Mengenal Edutorium UMS Lokasi Muktamar ke-48, Kembaran Stadion Allianz Arena?

August 12, 2022

Berita Terpopuler

Lunasi Properti Baru 4.400 Meter, Aset Muhammadiyah Australia College Semakin Luas

August 18, 2022

Ukhuwah, Tabligh Akbar Muhammadiyah Blitar dihadiri LDII dan Nahdlatul Ulama

August 18, 2022

Pimpinan PUTM Siap Bina Pondok Modern Sabilurrosyad Muhammadiyah Banjarnegara

August 18, 2022

Identitas Keislaman AMM Harus Merujuk pada Paradigma Islam yang Dianut Muhammadiyah

February 16, 2022

Punya 37 Atlet Nasional, UM Surabaya Teguhkan Diri Sebagai Kampusnya Para Atlet

August 18, 2022

Apakah Muhammadiyah itu ?

July 4, 2021
Muhammadiyah

Follow Us

  • Redaksi
  • Tautan
  • Kontak Kami

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Gerakan Islam
      • Gerakan Dakwah
      • Gerakan Pembaruan
    • Ideologi
      • Muqaddimah AD/ART
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Dokumen
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Muktamar
    • Logo Muktamar ke 48

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.