MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebut bahwa semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang didirikan dan tersebar di seluruh Indonesia bukan hanya diperuntukkan bagi Muhammadiyah, atau umat muslim saja, tetapi untuk seluruh bangsa.
Mu’ti menjelaskan, pelayanan yang diberikan oleh Muhammadiyah kepada seluruh bangsa, lebih-lebih kepada orang miskin, anak yatim dan terlantar merupakan bagian dari Darus Syahadah. Bahwa Muhammadiyah ingin membuktikan bahwa Indonesia ini sebagai rumah, tempat untuk beramal salih.
Di acara Pekan Ta’aruf UHAMKA 2022, Jumat (23/9), Guru Besar Pendidikan Islam ini menyebut, dalam UUD orang miskin anak yatim dan terlantar dipelihara oleh negara, tapi Al Quran juga menyampaikan perintah kepada muslim untuk menyantuni kaum papah itu. Mu’ti menyebut, di konstitusi Indonesia substansinya juga ditemukan dalam Al Quran.
“Dalam konstitusi Indonesia itu sebagai perwujudan dari ajaran-ajaran Al Quran, hanya di bahasakan dalam bahasa Undang-Undang atau dalam bahasa konstitusi. Tapi nilainya atau ajaran dasarnya ada dalam Ajaran Islam,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Muhammadiyah sebagai bagian dari bangsa Indonesia berusaha untuk berbuat yang terbaik, berusaha untuk menghadirkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, sekaligus menghadirkan Islam yang Berkemajuan untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan.
“Inilah yang menyebabkan Muhammadiyah menegaskan bahwa Indonesia sebagai Negara Pancasila sebagai darul ahdi wasy syahadah, sehingga bagi Muhammadiyah tidak ada persoalan terkait dengan penerimaan Pancasila sebagai dasar dalam kita ini bernegara, tidak ada persoalan bagi kita menerima Pancasila sebagai dasar kita berbangsa,” tutur Mu’ti.
Pengakuan ini, kata Mu’ti, karena di Indonesia ini ada elemen-elemen yang harus dibangun bersama, sekaligus Indonesia sebagai tempat bersama untuk meraih kemajuan, kejayaan dengan cara berbuat terbaik sesuai dengan ajaran Agama Islam.
Jika ditarik lagi ke belakang, sejarah telah membuktikan bagaimana peran tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam mewujudkan kemerdekaan dan persatuan Indonesia. Seperti peran yang dilakukan Ki Bagus Hadikusumo yang menyetujui jalan tengah dengan kesepakatan Pancasila sebagai rumusan dasar atau falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hits: 34