MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRESIK – Keluarga Muhammadiyah harus menjadi ajang pendidikan generasi ulul albab supaya tidak menjadi generasi yang lemah atau generasi yang tidak mampu menghadapi kehidupan. Begitu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dalam Pengajian Umum dan Peresmian Masjid Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, Senin (11/7) malam.
Haedar pun mengimbau para jamaah untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan mencari ilmu seluas-luasnya. “Bahkan dalam tradisi Arab sampai dikenal Carilah Ilmu sampai ke negeri Cina. Itu sebuah tradisi besar untuk ke mana saja kita mencari ilmu. Orang Muhammadiyah tidak perlu cemas tapi modali mereka dengan iman dan akhlak mulia, Insya Allah mereka pulang akan tetap punya kepribadian yang pokok tapi berpikir berkemajuan,” tutur Haedar.
Haedar juga menyampaikan bahwasannya Muhammadiyah termasuk gerakan yang memelopori gerakan amaliyah berkemajuan. “Al-maun diajarkan 3 bulan oleh Kiai Dahlan sampai diprotes dan itu sudah jadi legenda cerita kita, maknanya apa? bagaimana mungkin surat yang pendek, mudah dihafal, dibaca dalam salat, dan juga jadi bacaan sehari-hari kita diajarkan dalam 3 bulan. Kiai Dahlan ingin membongkar kesadaran yang mati atau kesadaran yang jumud bahwa al Quran hanya dihafal hanya dimaknai secara terbatas tapi tidak menggerakkan kehidupan dan tidak menjadi pemandu kehidupan maka sejak itu lahirlah rumah sakit, rumah yatim, tempat orang-orang miskin disantuni dan diberdayakan yang kemudian menjadi gerakan kesehatan dan sosial kemasyarakatan itu merupakan karakter khas dari pembaharuan Kiai Dahlan di samping yang lain,” paparnya.
Selain itu, lanjut Haedar, Muhammadiyah mendirikan ‘Aisyiyah, gerakan perempuan berkemajuan tetap dalam kepribadiannya. Muhammadiyah memelopori bahwa laki-laki dan perempuan itu sama mulia dan martabatnya. Tidak ada yang satu martabatnya lebih rendah daripada yang lain, maka dikunci di surat An-Nahl 97.
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Bahkan di surat Al-Hujarat 13, “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
“Maka Kiai Dahlan memelopori gerakan itu di saat perempuan berada di kelas dua dari strata kehidupan kita, itulah pemuliaan laki-laki perempuan sama martabatnya. Itulah gerakan Muhammadiyah,” tegas Haedar.
Hits: 3