MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir hadir dan menyampaikan sambutan di Masa Taaruf Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2022 (Mataf UMY) pada Senin (12/09). Dalam acara yang digelar di Gedung Sportorium ini, Haedar menyampaikan pesan kepada mahasiswa baru agar terus merawat dan melestarikan tradisi besar—sebagaimana yang dilakukan para Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah.
“Kalian berada di kampus dan organisasi yang punya tradisi besar. Kalau kalian berada di tradisi besar, maka gelora, jiwa, dan semangat kalian harus menampilkan sosok-sosok dan kelompok yang membawa tradisi besar,” ucap Haedar.
Tradisi besar tersebut di antaranya: pertama, memiliki karakter akhlak mulia dengan jiwa sidik, amanag, tabligh, dan fatonah. Akhlak begitu penting untuk mencegah potensi-potensi berbuat buruk. Tanpa akhlak, orang pintar berpeluang menjadi koruptor, atau orang kaya berpotensi melakukan tindakan asusila.
Kedua, mengisi akal budi dengan ilmu yang berorientasi pada masa depan. Hari ini mahasiswa, beberapa tahun yang akan datang menjadi pemimpin. Mempersiapkan diri dengan mengisi akal budi dengan pola pikir yang baik, kecakapan yang brilian, dan pemikiran yang cemerlang sedini mungkin. “Kalau yang biasa-biasa saja orang tidak akan memilih kita,” ucap Haedar.
Ketiga, memperluas radius pergaulan yang melintas batas. Ada sekitar 800 ribu mahasiswa Muhammadiyah di seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Berarti mahasiswa baru saat ini berada di dalam sebuah kelompok besar dari mahasiswa Indonesia. Hal ini membuka peluang untuk berperan bagi bangsa.
“Berperan dengan otak besar, dengan jiwa besar, dan orientasi tindakan besar layaknya para Ulul Albab, para cendekiawan, intelegensia. Jadilah aktivits yang intelegensia, yang otaknya melampaui segala tindakannya,” ujar Haedar.
Keempat, mengukir masa depan dimulai pada hari dan saat ini. “Jadilah orang yang dewasa, bertanggungjawab pada diri sendiri, bisa merawat komitmen, menjaga dari segala yang buruk, dan selalu mencintai dan meminta doa kepada orang tua. Inilah yang akan membawa kalian berkah dan mengukir masa depan dengan sukses,” ucapnya.
Kelima, menjadikan Muhammadiyah sebagai rumah besar dengan latar belakang suku, agama, ras dan golongan untuk berperan menghadirkan Islam sebagai agama peradaban. “Doa saya untuk kalian, saya akan selalu mencintai kalian, atasnama Muhammadiyah. InsyaAllah kalian menjadi orang sukses dan menjadi negarawan-negarawan bangsa,” tuturnya.