MUHAMMADIYAH.ID, PURWOKERTO – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar Wisuda Magister, Sarjana, dan Ahli Madya ke-67 secara hybrid, yakni gabungan antara metode daring dan luring, Sabtu (25/9).
Menariknya, di antara 1.342 wisudawan/wisudawati itu, terdapat empat wisudawan asing. Mereka antara lain Mahmuda Akter asal Bangladesh dari program studi (prodi) Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Azzam Hassan Mohamed Abdalla asal Sudan dari prodi Magister Manajemen, Poramint Chaikong asal Thailand dari prodi S1 Hukum Ekonomi Syariah, dan Sait Arslan asal Turki dari prodi S1 Teknik Informatika.Rektor UMP Dr. Jebul Suroso mengatakan keempat wisudawan internasional itu adalah mahasiswa kelas internasional yang dibuka oleh UMP. Saat ini UMP sendiri telah membuka enam kelas internasional.
Kuota mahasiswa asing UMP sebanyak 1 persen dari total mahasiswa lokal. “Mereka datang langsung dari negara asal dan ke Indonesia. Contohnya seperti Sait Arslan dari Turki langsung ke Indonesia, belajar di sini, berawal dari pembelajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) yang waktu itu memang kami kelola,” katanya.
Terkait dengan pelaksanaan wisuda hybrid yang dipusatkan di Lapangan Mas Mansoer Kampus I UMP, Jebul mengatakan hanya diikuti 700 orang dari total 1.342 lulusan meskipun kapasitas lapangan mencapai 10.000 orang.1.342 lulusan antara lain terdiri dari 116 orang Program Magister (S2), 1.194 Program Sarjana (S1) orang, dan 32 orang Program Diploma Tiga (D3) atau Ahli Madya.”Kami melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dalam wisuda ini dan ada pendampingan dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas,” katanya.
Sementara itu, wisudawan asal Turki Sait Arslan mengaku bahagia karena telah menyelesaikan kuliahnya di UMP dan didaulat untuk memberikan sambutan mewakili peserta wisuda.Berbeda dengan sistem pendidikan Turki yang lebih menekankan teori, sistem pendidikan di Indonesia menurutnya lebih banyak kepada praktik.
“Saya sangat senang di Indonesia, apalagi setelah mempelajari budaya, makanan, dan tempat wisata. Orangnya di sini ramah-ramah,” kata Sait yang mengaku belum pernah kembali ke negaranya sejak berkuliah di UMP.Bahkan, saat sekarang dia telah menikahi seorang perempuan asli Kabupaten Banyumas yang juga lulusan Program Studi Bahasa Inggris UMP, yakni Pikky Pradipta Tilotama.
“Setelah dia diwisuda, saya ta’aruf dulu dan ketika saya dinyatakan lulus, kami pun menikah,” katanya.