MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Sektor pertanian menjadi salah satu pengungkit kinerja ekspor serta berkontribusi pada ekonomi nasional. Salah satu pertanian yang menjadi andalan Indonesia ialah komoditas kelapa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi kelapa nasional mencapai 2,85 juta ton pada 2021. Jumlah tersebut meningkat 1,47% dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebesar 2,81 juta ton.
Kecuali di Jakarta, hampir setiap daerah terutama di garis pantai di Indonesia tumbuh subur pohon kelapa. Tersebarnya pohon kelapa yang dapat hidup di berbagai kondisi ini menyimpan potensi besar dalam bidang ekspor. Mengingat, tanaman kelapa juga merupakan salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa negara, sumber pendapatan asli daerah (PAD), serta sumber pendapatan petani perkebunan dan masyarakat.
Menurut Dosen Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Nurhayati, kelapa merupakan pohon yang serba guna. Setiap unsur dari pohon ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Daging buahnya kaya nutrisi dan serat, airnya berguna bagi kesehatan tubuh, santannya dapat menjadi bumbu kudapan, batangnya dapat dimanfaatkan sebagai furniture, dan banyak lagi.
“Kelapa itu pohon yang sangat multimanfaat dan multifungsi karena dari batang, tempurung, air, semua dapat dimanfaatkan manusia. Olahan produknya bisa digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan,” tutur Nurhayati dalam Gerakan Subuh Mengaji pada Rabu (07/02).
Sejak empat tahun terakhir, Nurhayati membentuk tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UMMAT yang bertujuan untuk melakukan pengembangan industri minyak kelapa tanpa limbah. Pada tahun 2020 mereka bermitra dengan Industri Kecil Menengah (IKM) Agro Mulia dan Tunas Mulia; tahun 2022 bermitra dengan IKM Al Iffah; dan tahun 2023 bermitra dengan Pengolah Minyak Goreng Kelapa (Pengmas).
Kemitraan ini dibentuk agar menciptakan inovasi untuk mengolah limbah industri minyak kelapa. Awalnya masyarakat kurang mampu memanfaatkan aneka limbah kelapa. Dalam sehari produksi minyak kelapa, begitu banyak limbah yang dihasilkan. Apa yang dilakukan Nurhayati dan timnya ialah mengubah limbah minyak kelapa menjadi aneka produk pangan yang bernilai ekonomis.
Tidak hanya itu, Nurhayati juga mendampingi masyarakat dalam pengembangan industri minyak kelapa. Dari inovasi teknologi proses produksi hingga strategi pemasaran. Bersama timnya, Nurhayati melakukan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan e-commerce agar jangkauan konsumen hasil olahan kelapa dari masyarakat ini dapat tersebar luas.
Berkat pendampingan yang dilakukan Nurhayati ini, berbagai IKM ini mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Mereka dapat meningkatkan produksi dan menghasilkan laba yang lebih besar.
Hits: 1173