MUHAMMADIYAH.OR.ID, WONOSOBO – Jambore Nasional SAR Muhammadiyah terselenggara di Wonosobo Jawa Tengah (Jateng). Kegiatan ini diikuti kontingen relawan Muhammadiyah se Jateng, juga perwakilan dari Lampung dan Makassar. Kegiatan yang terselenggara 11-14 Agustus 2022 ini dihadiri 350 personil dalam apel pembukaan.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB/MDMC) Jateng Naibul Umam mengimbau agar para peserta dapat aktif mengikuti kegiatan ini. Mewakili, Ketua MDMC PP Muhammadiyah yang berhalangan hadir, Naibul pun membuka acara dengan khidmat.
Jambore Nasional SAR Muhammadiyah ini peserta akan melakukan long march dengan menempuh jarak dua puluh delapan kilometer dari desa gumelar melewati desa Besuki, Tirip sampai desa Wadaslintang (Waduk Wadaslintang) selain itu ada delapan jenis perlombaan hiburan sekaligus mengasah skill personil relawan diantaranya AIK, Medical First Responder, HART (High Angle Rescue Tekhnik), NAVRAD (Navigasi Darat), Survival, RTRGT (Reach Throw, row, go, tow), Run Swim Run, dan terakhir renang sejauh dua kilometer di waduk Wadaslintang.
Untuk mendukung suksesnya Jambore beberapa rumah sakit Muhammadiyah di Jawa Tengah terlibat diantaranya RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, Temanggung, Gombong, Kebumen, Sruweng, dan Banjarnegara. Peserta jambore terdiri dari tujuh personil dengan rincian satu orang pemimpin kontingen, satu orang peserta cadangan, dan lima orang peserta penuh.
Hadir dalam upacara pembukaan Bupati Wonosobo yang diwakili kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kodim 0707, Polres serta perwakilan lembaga penanggulangan bencana organisasi massa di Kabupaten Wonosobo serta kepala PMI Jawa Tengah Sarwa Permana.
“Sekian tahun bekerja sama dengan relawan, MDMC selalu datang paling awal dan pulang paling akhir dengan bukti kerja nyata di setiap respon. Pada saat tidak ada bencana, MDMC selalu mengasah kemampuan para relawan dengan berbagai Diklat untuk para anggotanya sehingga ketika bencana datang mereka sudah siap diterjunkan sesuai dengan kualifikasi masing-masing, ini yang jarang dimiliki organisasi lain,” ungkap Kepala PMI Jateng Sarwa Permana.
Disampaikan, Satrio, Ketua Panitia Jambore bahwa peserta harus menjunjung tinggi sportifitas dan persahabatan dalam mengikuti jambore. Selain itu peserta dilarang mencari keuntungan dengan mengorbankan peserta lain serta menunjukkan kepedulian kepada peserta lain ataupun petugas.
“Peserta wajib menunjukkan ramah tamah kepada penduduk di sekitar arena Jambore,” tegasnya.