MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah memperkuat kembali inisiatifnya dalam program “Keluarga Muda Tangguh.” Sejak tahun 2016, gagasan ini muncul sebagai respons terhadap tekanan yang dirasakan oleh banyak keluarga muda, yang dihadapi dengan tantangan ekonomi, kesehatan, dan isu-isu sosial.
Ariati Dina Puspitasari, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, menegaskan komitmen untuk mengintensifkan program Keluarga Muda Tangguh pada tahun 2024. Tujuan utamanya adalah untuk merespons lebih banyak sasaran dakwah dan memberikan dukungan kepada keluarga muda.
“(Program) Keluarga Muda Tangguh ini akan lebih kita gaungkan lagi agar lebih bisa menjangkau lebih banyak lagi sasaran dakwah dari Nasihatul Aisyiah,” ucap Ariati dalam Lensamu Podcast yang diselenggarakan Media dan Komunikasi Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (12/01).
Salah satu aspek yang ditekankan dalam program ini adalah pencegahan stunting. Ariati menjelaskan bahwa Nasyiatul Aisyiah telah membentuk Departemen Kesehatan khusus untuk mengatasi isu kesehatan tersebut. Upaya ini menunjukkan komitmen organisasi untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga muda, dengan fokus pada aspek kesehatan.
“Mencoba untuk apa namanya menguatkan bagaimana kemudian pencegahan stunting ini dilakukan, maka Nasyiatul Aisyiah dalam kesehatan di periode ini kami memiliki departemen khusus namanya Departemen Kesehatan sebelumnya belum ada,” ucap Ariati.
Selain itu, organisasi juga meluncurkan inisiatif besar bernama GreeNasyiah. Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi mengenai lingkungan, tetapi juga mencakup advokasi dan implementasi nyata. Ariati menjelaskan bahwa tujuan dari GreeNasyiah adalah memberikan pencerahan dan pembelajaran bersama tentang bagaimana menjaga lingkungan, sejalan dengan prinsip-prinsip teologi lingkungan yang menekankan tanggung jawab terhadap keselamatan semesta.
“Jadi edukasi kita berikan pencerahan ya atau kita terus belajar bersama bagaimana mencoba kita berperan untuk bisa menjaga lingkungan; bagaimana teologi-teologi lingkungan itu sudah berbicara bahwa kita memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan semesta,” terangnya.
Turunan langsung dari GreeNasyiah adalah program Ekobhineka. Ariati menjelaskan bahwa Ekobhineka merupakan kegiatan pilot project yang bertujuan untuk membangun pemahaman bersama dan aktivitas bersama-sama dengan umat lain dalam menjaga lingkungan.
Nama “Ekobhineka” dipilih untuk mencerminkan esensi keberagaman dan keberlanjutan, menggabungkan unsur “Eko” dari isu lingkungan dengan “Bhineka” dari keberagaman. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
