MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kampus Muhammadiyah ‘Aisyiyah berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, salah satunya di wujudkan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada Selasa (16/8) kemarin, Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta baru saja melakukan pembekalan untuk program KKN tangguh bencana. Kegiatan bertempat di Aula Siti Baroroh Gedung A Kampus Terpadu Unisa Yogyakarta.
Warsiti, Rejtor Unisa Yogyakarta mengatakan KKN tahun ini mengambil tema Tebar Manfaat, Hadir Lebih Dekat. Dengan tema tersebut diharapkan mampu dijiwai oleh segenap mahasiswa yang akan melaksanakan KKN sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.
“Tebar Manfaat, Hadir Lebih Dekat bisa menjadi ruh mahasiswa dalam mengimplementasikan KKN UNISA di tahun ini.” ungkapnya.
Pembekalan tersebut diberikan dalam rangka mengimplementasikan kiprah mahasiswa Unisa Yogyakarta sebagai kader Muhammadiyah ‘Aisyiyah serta peran nyata membantu masyarakat dalam pemberdayaan tangguh bencana.
Budi Santoso Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiagaan (PRBK), MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mengisi materi Pemberdayaan Masyarakat Tangguh Bencana memberikan apresiasi atas inisiatif UNISA Yogyakarta dalam membekali mahasiswa KKN dengan kemampuan kesiapsiagaan bencana ini.
“Ini bagian dari empati, kepedulian mahasiswa dan UNISA dalam memandang Yogyakarta yang memiliki potensi bencana,” tutur Budi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kota Yogyakarta sendiri menyimpan beberapa potensi bencana berbeda disetiap kabupaten. Misalnya, seperti Bantul dan Kulon Progo yang berpotensi gempa, banjir dan tsunami. Kemudian Sleman, terkenal dengan erupsi merapi dan banjir. Sementara Kota Yogyakarta sendiri rentan terjadi kebakaran dan konflik sosial.
Oleh karena itu menurut Budi menjadi penting melibatkan mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat dan mengimplementasikan masyarakat tanggung bencana. “Para mahasiswa memiliki potensi untuk melakukan program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat sehingga diharapkan mampu mengedukasi masyarakat dan komunitas untuk mengenali risiko bencana di wilayahnya dan mempunyai perencanaan mengurangi risiko bencana berbasis komunitas.” jelasnya.
Hits: 0