MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Dampak pandemi Covid-19 di luar masalah kesehatan seperti perubahan pandangan keagamaan, politik, ekonomi, sosial selama pandemi dianggap cukup serius.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti berpesan untuk mempersiapkan solusi penanganan dampak dari masalah-masalah di atas usai pandemi berakhir.
“Karena itu maka kemudian masalah Covid ini juga menimbulkan masalah ekonomi di mana kita sekarang melihat ekonomi dunia mengalami penurunan yang luar biasa. Hari ini saya baca di media bahwa IMF itu merevisi hampir seluruh data di semua negara,” kata Mu’ti dalam forum daring UM Gresik, Senin (2/8).
Angka masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan diprediksi Mu’ti bakal meningkat pasca pandemi. Di luar masalah ekonomi, tingginya kematian karena Covid di Indonesia yang mencapai 98 ribu orang juga bukan masalah yang boleh dianggap biasa.
“Anak-anak yatim terus bertambah. Ini akan menimbulkan masalah sosial sendiri karena kalau kita membaca Alquran tentang bagaimana ciri bangsa yang kuat, masyarakat yang kuat, tentu ketahanannya ada pada ketahanan keluarga dan ketahanan keluarga itu akan terbangun melalui keharmonisan dalam keluarga,” ungkapnya.
“Dan keharmonisan dalam keluarga itu tentunya adalah bagaimana keluarga itu memiliki anggota keluarga yang lengkap dan ekonomi serta kebutuhan yang cukup untuk mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan-kebutuhan lain untuk kepentingan kesejahteraan kehidupan secara spiritual dan juga secara material,” imbuhnya.
Selain masalah itu, pandemi juga membawa masalah di dunia pendidikan. Kesulitan ekonomi banyak membuat mahasiswa meminta dispensasi dan drop out. Belum lagi sistem pendidikan yang belum menemukan inovasi.
“Dampak ekonomi bagi kampus juga sangat terasa karena ternyata belajar dari rumah itu banyak membuat kos-kosan tutup karena tidak ada mahasiswa yang ngekos, kemudian juga banyak parkir yang sepi, kantin-kantin juga tutup karena tidak ada mahasiswa dan ini memang menimbulkan masalah sosial yang sangat kompleks,” tuturnya.
Berbagai masalah di atas diharapkan Mu’ti untuk dipahami oleh pemerintah bersama masyarakat agar benar-benar satu suara dalam menghadapi pandemi, termasuk mempersiapkan cara menghadapi dampak-dampak yang begitu banyak setelah pandemi berakhir.
“Sekarang Muhammadiyah sudah mulai berpikir ke arah itu. Oleh karena itu maka dalam kaitan dengan gerakan-gerakan kemanusiaan itu, kita juga melihat bagaimana bangsa ini dipersatukan. Alhamdulilah Muhammadiyah dengan segala keterbatasannya terus berusaha memberikan yang terbaik dan di dalam memberikan pelayanan Muhammadiyah tidak pernah membeda-bedakan,” pungkasnya.