MUHAMMADIYAH.OR.ID, PADANG— Pengamat pariwisata sekaligus pendiri Binus University Cultural and Tourism Research, Vitria Ariani menegaskan bahwa perempuan merupakan agen budaya yang sangat penting. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Seminar Pra-Muktamar di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat pada Kamis (23/06).
“Budaya related dengan tradisi, tradisi tidak bisa lepas dari peran ibu, peran perempuan. Saya bangga menjadi perempuan karena saya bisa menjadi ujung tombak atau kata kunci legacy yang dilakukan turun temurun,” tutur Vitria.
Vitria mengatakan bahwa kedaulatan perempuan sangat berpengaruh besar dalam pelestarian kebudayaan Indonesia. Perempuan berperan penting dalam mendidik anak dan juga mempertahankan nilai-nilai eksotis suatu budaya. Mereka senantiasa merawat tradisi-tradisi yang ada dalam keluarga maupun masyarakat.
Perempuan merupakan salah satu agen budaya yang memiliki peran sentral dan kontribusi besar dalam menciptakan sekaligus mempertahankan dan melestarikan produk-produk kebudayaan di masyarakat.
“Ibu itu biasanya menyampaikan nilai-nilai kebudayaan pada anaknya, entah dengan tembang lagu, tutur kata, cerita dan curhat. Setiap laku aktivitas seorang ibu, pasti diikuti oleh anaknya. Maka perempuan adalah agen budaya,” jelas Vitria.
Warisan budaya dalam suatu masyarakat terkait erat dengan perempuan sebagai pemain pertama yang mempunyai andil besar terhadap pertumbuhan anak dalam mempelajari tradisi-tradisi budaya karena anak sebagai penentu masa depan bangsa.
“kita sebagai perempuan sehari-hari melakukan tradisi di mana hal itu dilihat dan dicontoh oleh anak-anak sebagai penerus generasi mendatang,” kata Vitria.