MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah. Keputusan ini tertulis dalam Maklumat nomor 1/MLM/I.0/E/2022 tentang penetapan hasil hisab Ramadan.
Syamsul Anwar menerangkan bahwa penggunaan hisab merupakan metode yang sah secara syari. penggunaan hisab sebagai hukum hasil perubahan mendapatkan dasar-dasarnya di dalam al-Quran dan Sunnah.
Dalam al-Quran terdapat dua ayat yang mengandung isyarat yang jelas kepada hisab, QS. Ar-Rahman ayat 5 dan QS. Yunus ayat 5. Selain itu, Hadis Ibn ‘Umar riwayat al-Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa, “Jika hilal di atasmu terhalang awan, maka estimasikanlah,” memberi tempat bagi penggunaan hisab di kala bulan tertutup awan.
Hisab hakiki yang digunakan Muhammadiyah ialah kriteria wujudul hilal. Syamsul menjelaskan bahwa dengan metode ini, bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat matahari terbenam terpenuhi tiga syarat berikut secara kumulatif, yaitu 1) telah terjadi ijtimak; 2) ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam; dan 3) pada saat terbenamnya matahari, Bulan berada di atas ufuk. Apabila salah satu dari kriteria tersebut tidak dipenuhi, maka bulan berjalan digenapkan tiga puluh hari dan bulan baru dimulai lusa.
Syamsul memberikan contoh praktis penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriyah. Ia menjelaskan pada hari Jumat Pahing, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB. Sementara itu, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT) = +02° 18’ 12”, artinya hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Karenanya, 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M.
Sementara untuk awal bulan Syawal, Syamsul menjelaskan bahwa pada hari Sabtu Legi, 29 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 30 April 2022 M, ijtimak jelang Syawal 1443 H belum terjadi. Ijtimak terjadi esok harinya, Ahad Pahing, 30 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 1 Mei 2022 M pukul 03:31:02 WIB. Sementara itu, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT ) = +04° 50’ 25”, dengan demikian hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M.
“Mudah-mudahan kita diberi kekuatan oleh Allah Swt, diberi kesehatan sehingga kita dapat menjalankan ibadah Ramadan ini dengan sebaik-baiknya serta memperoleh berkah dengan kehadiran bulan suci ini,” doa Syamsul Anwar dalam kajian yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta pada Sabtu (05/03).