MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – 20 Desember 2021 merupakan waktu yang bersejarah bagi gerakan kepanduan Hizbul Wathan (HW). 103 tahun yang lalu gerakan ini merupakan gerakan yang fenomenal dikenal oleh banyak masyarakat Indonesia. Banyak orang tua bangga dan ingin sekali anaknya ikut dalam kepanduan HW, karena pada waktu itu satu-satunya wadah pembinaan anak remaja dan pemuda oleh Persyarikatan Muhammadiyah adalah gerakan kepanduan HW.
Begitu kata Endra Widyarsono, Ketua Umum Kwartir Pusat HW pada Malam Puncak Perayaan Milad 103 Hizbul Wathan, Senin (20/12) malam.
“Mereka dilatih keterampilan kepemimpinan hasrat yang mulia takwa kepada Allah SWT. Tanggap tangguh rengginas dan siap bertempur melawan penjajah pada waktu itu,” kata Endra.
Sempat vakum selama 22 tahun, pada tanggal 18 November 1999 Gerakan Kepanduan HW kembali bangkit menjadi organisasi otonom Muhammadiyah yang sebelumnya hanya Majelis.
“Dengan pertimbangan bahwa HW merupakan salah satu sarana pendidikan bagi anak dan remaja di luar sekolah dengan tujuan agar menjadi manusia muslim bagi agama nusa dan bangsa bahwa HW merupakan salah satu wadah pembinaan kader Persyarikatan yang efektif bahwa dibangkitkannya kembali HW di dalam Muhammadiyah adalah merupakan kebutuhan Persyarikatan dalam melaksanakan salah satu usahanya untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan,” jelas Endra.
“Oleh karena itu jelas bahwa Persyarikatan Muhammadiyah memanggil kita untuk Muhammadiyah membutuhkan kita untuk terus bergerak menjadi wadah pembinaan kader Persyariktan terus bergerak dengan efektif dan efesien untuk mencetak anak dan remaja di luar sekolah agar menjadi manusia muslim yang berguna nusa dan bangsa dalam rangka mencapai tujuan Persyarikatan Muhammadiyah,” sambungnya.
Endra juga menegaskan bahwa keseriusan Persyarikatan dibuktikan dengan telah dicabutnya maklumat keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 1961 tentang peleburan organisasi kepanduan dan membangkitkan kembali gerakan kepanduan Hizbul Wathan dalam Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan kepanduan yang berdiri sendiri yang terpisah dari gerakan pramuka.
Selain itu pada tahun 2010 Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan surat perihal pembentukan HW yang ditujukan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di seluruh Indonesia untuk mendorong pembentukan HW ditingkat wilayah daerah dan cabang oleh Pimpinan Persyarikatan setingkat.
“Dan pada tahun 2011 dengan tegas Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan surat instruksi yang ditujukan kepada Pimpinan wilayah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah untuk membentuk HW di seluruh Indonesia,” kata Endra.