MUHAMMADIYAH, YOGYAKARTA- Fakta bahwa Kasus LGBT di Indonesia semakin tahun semakin meningkat drastis secara tidak langsung juga memberikan sumbangan terhadap jumlah pasien HIV AIDS yang ikut bertambah. Bukan tanpa alasan, data Dirjen Kemenkes menunjukkan bahwa ada 1.095.970 penyintas LGBT pada tahun 2015 dan secara signifikan jumlahnya terus bertambah hingga tahun 2021.
Ketua Departemen Dakwah PP Nasyiatul Aisyiyah, Elisa Kurnia Dewi mengatakan bahwa fenomena LGBT merupakan fenomena yang tidak biasa dan mengejutkan.
“Karena fenomenanya terus bergerak dari yang tadinya diam-diam dan sembunyi-sembunyi sekarang semakin berani. Homo seksual semakin mempublikasikan dirinya di ruang publik secara terang -terangan,” ungkapnya dalam acara Dialektika tvMU (9/10).
Ia juga menyampaikan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, berakal, dan terhormat. Bahkan di dalam al Quran telah dijelaskan dengan rinci bahwa manusia telah Allah desain berpasang-pasangan (laki-laki dengan perempuan).
Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi kehormatan perempuan, ‘Aisyiyah maupun Nasyiatul Aisyiyah sangat menentang LGBT dan secara konsisten juga terus memberikan edukasi-edukasi kepada para penyintas yang sungguh-sungguh ingin kembali kepada fitrahnya.
“Itu tadi pandangan kami bahwa LGBT tidak sesuai dengan prinsip Maqashid as Syariah dan tentunya bertentangan dan kita akan terus edukasi. Perilakunya boleh kita juhi tetapi orang-orang yang memang ingin datang ingin diberikan treatment maka itu akan kita rangkul,” kata Elisa. (Zul/Syifa)