MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP3M) Maskuri mengungkapkan bahwa bantuan pemerintah untuk pesantren di bidang pengembangan ekonomi masih terbatas.
Padahal, bantuan modal usaha itu penting dalam membantu pesantren untuk tumbuh mandiri dan mampu menghidupi dirinya sendiri.
“Pesantren di mana pun perlu modal usaha untuk pengembangan ekonomi. Dari ormas manapun saya kira memerlukan ini, karena sangat membantu dalam hal pengembangan pesantren,” tutur Masykuri, Ahad (2/5).
Dengan anggaran yang terbatas, dirinya pun memaklumi bahwa Kementerian Agama (Kemenag) tak bisa berbuat banyak mengingat di Indonesia terdapat lebih dari 28 ribu pesantren.
Masykuri pun lantas menyambut baik keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengaku siap membantu akses mendapatkan modal usaha bagi 1.000 pesantren di Jawa.
Meskipun demikian, dirinya berharap Erick Thohir tidak hanya memperhatikan pesantren di Jawa saja. Sebab, di luar Jawa juga terdapat banyak pesantren yang bahkan telah memiliki sektor usahanya sendiri di bidang pertanian.
“Bahkan, ada pesantren yang memiliki lahan sampai 10 hektare, 20 hektare, 70 hektare. Kalau tidak ada partnership dengan pihak lain, jika ingin menjadi pesantren yang bisa mengembangkan usaha akan kesusahan. Harus semua pihak fokus membantu,” kata dia.
“Jangan hanya sekali lalu dilepas. Kalau ingin bermanfaat, harusnya ini sampai berkembang dan mandiri, baru dilepas. Nanti baru pindah ke yang lain, mengingat pesantren yang membutuhkan bantuan ada banyak,” imbuhnya.